IntiPesan.com

Tiga Tipe Karyawan Menurut Aspek Employee Engagement

Tiga Tipe Karyawan Menurut Aspek Employee Engagement

Karyawan adalah aset paling berharga sebuah perusahaan. Tanpa karyawan, sebuah perusahaan bisnis mustahil untuk beroperasi secara optimal. Dengan demikian kepuasan kerja karyawan menjadi sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan bisnis, namun demikian pada kenyataaannya hanya sedikit orang yang bisa melakukan pekerjaannya dengan bahagia.

Sebagian besar studi menunjukkan fakta bahwa keterlibatan karyawan memiliki dampak langsung pada produktivitas dan profitabilitas. Itu tampak jelas, namun banyak manajer masih berjuang untuk mendefinisikan, mengukur, dan meningkatkan keterlibatan dalam tim mereka.

Seorang pekerja bisa saja maksimal dalam melakukan pekerjaannya saat ini sekaligus menghasilkan hal luar biasa. Namun, apabila si pekerja tak merasa enjoy atau stres, bisa dipastikan bahwa mereka akan kurang produktif dalam bekerja. Dengan kata lain mereka kurang engage dengan pekerjaan mereka.

Engagement atau keterlibatan karyawan adalah sebuah istilah melihat apakah mereka terhubung dengan pekerjaannya. Hal ini dapat diukur, salah satunya dengan instrumen employee engagement survey. Dari survei ini, kita bisa melihat level keterlibatan karyawan dalam perusahaan, apakah mereka memiliki ikatan emosi dengan perusahaan, tidak merasa terhubung, atau bahkan secara aktif menentang peraturan dan perusahaan.

Menurut Gallup, terdapat 3 tipe karyawan berdasarkan hasil employee engagement survey, antara lain:
1.Engaged

Karyawan ini biasanya cukup loyal dan berkomitmen secara emosional pada organisasi. Mereka berada dalam peran dimana mereka unggul dan di mana bakat mereka benar-benar dimanfaatkan. Mereka dengan antusias berinvestasi dalam pekerjaan mereka dan mengambil tanggung jawab di luar deskripsi pekerjaan mereka. Karyawan seperti ini umumnya lebih cenderung menjadi pemimpin yang baru muncul dan akan bertahan lebih lama di organisasi daripada karyawan yang tidak terlibat.

Mereka biasanya merupakan orang-orang yang inovatif dan memberikan ide-ide baru serta kinerja yang konsisten untuk memajukan perusahaan. Mereka bekerja selalu melampaui apa yang diharapkan oleh pekerjaan demi kondisi perusahaan yang lebih baik dan konsisten.

2.Not Engaged

Karyawan ini bisa sulit untuk diidentifikasi karena mereka sering relatif bahagia dan puas dengan peran mereka. Namun, mereka melakukan minimal dan tidak berinvestasi dalam misi, visi, nilai, atau tujuan perusahaan. Mereka cenderung tidak berfokus pada pelanggan dan tidak peduli dengan produktivitas atau profitabilitas perusahaan. Anggota tim ini merupakan ancaman sekaligus peluang besar – karena dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat diubah menjadi karyawan yang terlibat yang berkembang dalam organisasi.

Karyawan dalam kategori ini tidak mencurahkan waktunya dengan sepenuh hati ketka bekerja. Mereka adalah jenis karyawan yang hanya melakukan apa yang diperintahkan saja. Karyawan jenis ini bisa menunjukan sikap yang positif atau negatif terhadap peruahaan. Mereka memandang pekerjaannya dari sisi bayaran, tidak lebih dari itu.

3.Actively Disengaged

Karyawan yang termasuk dalam kategori ini selalu bersikap negatif, menciptakan lingkungan yang toxic, sering mendominasi waktu manajer mereka dan biasanya vokal tentang ketidakbahagiaan mereka. Yang lebih buruk, adalah mereka sering menjadi ahli materi pelajaran yang dihormati dalam keahlian unik mereka. Dan karena itu, mereka sering memiliki pengaruh yang signifikan terhadap orang lain. Karyawan ini dapat dengan mudah menyebarkan racun ke seluruh organisasi dan jarang dapat berubah menjadi lebih baik.

Sisi menariknya, karyawan level ini bertahan lama dalam perusahaan dengan cara menggeser karyawan-karyawan yang dianggapnya mampu lebih cepat mencapai jabatan yang lebih tinggi.

Sumber/foto : forbes.com/myhrtoolkit.com