Tidak Terlalu Memaksakan Diri Sebagai Kunci Sukses Berwirausaha
Menjadi entrepreneur pada hari ini telah menjadi pilihan bagi sebagian besar orang, karena semakin membaiknya pereeknominia di beberapa bagian dunia. Meskipun pada kenyataannya menjadi wirausahawan, jauh lebih mudah diucapkan daripada mempraktikannya. bahkan banyak diantara mereka yang mencoba justru mendapatkan hasil berbeda. bebrapa diantaranya ada yang berhasil mencapai impian dan menjadi wirausaha sukses, tak sedikit pula yang gagal dan berhenti di tengah jalan.
Hal ini membuat sebagian orang meyakini, menjadi wirausaha itu adalah bakat dan merupakansesuatu yang terlahir. Ada beberapa kunci rahasia yang bisa dipraktikkan dan dijalankan siapapun, yang berniat menjadi wirausaha sukses, termasuk bagaimana memberdayakan diri sendiri.
Menurut Aytekin Tank, Entrepreneur sekaligus Founder and CEO, JotForm menyebutkan bahwa ketika dirinya tengah duduk dalam sebuah konferensi teknologi beberapa tahun yang lalu Tank melihat satu per satu pengusaha mapan bergiliran membagikan kisah sukses mereka.
“Setiap kali seseorang berdiri untuk berbicara, saya sering mendengar suara kecil dan mengomel ini di belakang memberitahukan kepada saya : Anda tidak cukup baik,” katanya.
Dirinya menambahkan bahwa selama membangun startup, Tank harus banyak belajar untuk berhenti menghakimi terlalu keras terhadap diri sendiri. ini akhirnya membutuhkan waktu 13 tahun untuk berhenti mengkritik buruk, dan menumbuhkan lebih banyak kebaikan terhadap diri saya sendiri,” lanjutnya.
1. Jangan Suka Meremehkan
Salah satu hal terpenting yang dipelajarinya adalah sikap untuk tidak meremehkan siapapun. Menurut Dr. Kristin Neff, psikolog memperlakukan diri sendiri sama seperti sikap kita memberikan dukungan, pengertian dan kepedulian kepada siapa pun yang kita sayangi dapat menumbuhkan sikap dan rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Kegagalan dalam melakukan sesuatu hal, termasuk dalam berbisnis, bukan berarti kita memarahi diri sendiri dan terkurung dalam kegagalan tersebut. Hal ini justru semakin menghambat perkembangan di masa depan, dan menghabiskan sumber daya yang ada, kata Tank.
Sebaliknya dengan melihat diri kita sendiri melalui referensi kebaikan, akan mencegah perasaan bersalah yang sering timbul, Serta sadar bahwa kita tidak sempurna, yang suatu saat melakukan kesalahan juga kegagalan.
2. Meningkatkan Kinerja
Dalam membangun startupnya, Tank menyadari bahwa dengan sibuk mencari semua kekurangan pada dirinya justru akan membuat dirinya lelah secara psikis.
Menganalisa semua kekurangan yang kita miliki, tidak akan secara otomatis membaut produktivitas kita akan melonjak. Bahkan justru akan terjadi sebaliknya<” jelasnya.
Menurut Emma Seppala dari Pusat Penelitian Compassion dan Altruism Universitas Stanford, banyak data ilmiah yang justru memperlihatkan bahwa kritik diri pada diri sendiri cenderung menghakimi. serta membuat diri kita lebih lemah dalam menghadapi kegagalan.
Sehingga Tank menyarankan untuk menghindarinya agar mereka memiliki motivasi yang berkelanjutan dan efektif. Kita harus berhenti membandingkan diri dengan orang lain, dan kemudian fokus pada semua hal yang bisa dilakukan dengan benar untuk menumbuhkan bisnis dengan cara yang lebih baik.
Hal ini juga dikuatkan oleh sebuah penelitian 2012 , memperlakukan diri kita dengan lebih hangat dan pengertian, ketika berhadapan dengan kegagalan juga bisa membuat kita lebih termotivasi untuk lebih meningkat. Itu karena mempraktikkan kasih sayang mengaktifkan pengasuhan biologis dan sistem yang menenangkan. Penelitian lain menunjukkan bahwa ketika kita memiliki kemampuan untuk mengenali kegagalan, kita mengembangkan lebih banyak daya tahan dan lebih mampu mengatasi kesulitan.
3.Membangun Tim Yang Lebih Kuat
Menjadi lebih baik pada diri sendiri juga merupakan sikap yang memengaruhi orang-orang di sekitar. Semakin banyak kasih sayang diri, semakin besar kemungkinan kita memperlakukan orang-orang di sekitar dengan cara yang sama.
Wharton oleh CEO LinkedIn Jeff Weiner, menyarankan untuk menciptakan budaya keharmonisan, yang melibatkan emosional lebih besar dalam setiap organisasi. Mengelola dengan penuh perhatian bukan hanya cara yang lebih baik untuk membangun tim, namun juga untuk membangun perusahaan.
“Pembahasan tersebut membawa kami untuk dapat menunjukkan kepada tim bahwa organisasi bersedia melihat kesalahan dengan cara yang lebih baik, agar dapat memperkuat kepercayaan dan menginspirasi kolega melalui empati, rasa hormat, dan pengertian. Ini adalah beberapa pelajaran paling berharga yang saya pelajari sejak memulai perusahaan. Mewujudkan lebih banyak kebaikan diri juga berarti mengakui, bahwa kita semua adalah manusia dan mengingatkan diri sendiri bahwa boleh saja tersandung atau gagal dalam perjalanan, “ jelas Tank lebih jauh.
4.Penerimaan Diri Berarti Kebebasan
Kemudian Tank mengatakan, yang paling penting baginya ketika mendirikan perusahaan adalah berfokus pada membuat sesuatu yang hebat, dan memastikan sebuah perusahaan beserta orang yang terlibat, merasa sama-sama terpenuhi di luar pekerjaan. Dengan begitu kita bebas untuk menjalani hidup dengan cara sendiri.
Sumber/foto : entrepreneur.com/nbcnews.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS