Adam Basor: Membangun Kepercayaan Lewat Dialog
Dalam dunia kerja yang penuh tekanan dan ketidakpastian, hubungan antara manajemen dan karyawan sering kali berada di ujung tegang. Di tengah situasi ini, Adam Basor, Managing Partner & Co-Founder di FutureHR.ai, dalam sebuah sesi tanya jawab dalam acara seminar 10th Asia Pacific HR Forum bulan lalu di Nusa Dua Bali menyebutkan, serikat pekerja seharusnya tidak menjadi pihak yang berseberangan, melainkan penengah yang menjaga keadilan.
“Serikat pekerja di Singapura tidak berpihak pada satu sisi. Mereka memastikan perusahaan mematuhi hukum dan karyawan diperlakukan adil. Jika semua berjalan sesuai aturan, serikat justru menjadi mediator, bukan provokator,” ujarnya.
Adam menjelaskan bahwa prinsip itu tumbuh dari sistem tripartisme di Singapura—kolaborasi erat antara pemerintah, manajemen, dan serikat pekerja. Hasilnya, hubungan industrial berjalan damai tanpa banyak demonstrasi.
“Kami menjaga stabilitas, karena setiap gangguan bisa berdampak pada seluruh negara,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka. Menurutnya, serikat tak selalu harus menjadi pihak yang menyampaikan informasi perjanjian kerja bersama; inisiatif bisa datang dari staf atau manajemen. Serikat berperan saat terjadi kebuntuan, memastikan proses tetap transparan dan manusiawi.
Bagi Adam, masa depan hubungan kerja bukan soal siapa yang menang atau kalah, tetapi bagaimana semua pihak bisa terus bekerja bersama dengan rasa hormat dan saling percaya.